Kisah Pilu Kuli Bangunan Kesetrum hingga Tangannya Harus Diamputasi

Kang Dedi bertemu dengan keluarga Iran
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Bandung – Seorang kuli bangunan asal Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta tersetrum saat membangun rumah tetangganya dan menyebabkan tangan kanannya harus diamputasi.

Viral! Video Pabrik Sepatu Bata Tutup di Purwakarta, Begini Fakatanya

Kemarin, Kang Dedi Mulyadi menemui kuli bangunan bernama Iran tersebut. Di pertemuan itu terlihat kedua tangan Iran mengalami luka sangat serius.

Tangan kanannya sudah menghitam kaku dan ditutupi oleh perban. Sementara tangan kirinya masih bisa bergerak namun mengalami luka bakar dan bengkak.

Nikahi Polisi Bandung, Anak Camat di Purwakarta Kaget Diberi Mahar Emas Palsu

"Yang kanan tinggal tulang, harus diamputasi. Kalau yang kiri insyaallah masih bisa sembuh," kata Iran.

Iran menceritakan, mulanya ia bekerja pada tetangganya yang baru saja membeli rumah di daerah Desa Ciakar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Warga Palestina Tetap Shalat Tarawih, Reruntuhan Bangunan Gaza Pengganti Masjid

Kang Dedi bertemu dengan keluarga Iran

Photo :
  • Istimewa

Pada hari kesepuluh, momen nahas itu tiba. Iran yang sedang memasang baja ringan untuk atap rumah dua lantai tersebut tiba-tiba kesetrum oleh jalur listrik yang ada di atasnya.

"Kemudian saya kesetrum dan jatuh ke bawah. Dirawat di Siloam selama lima hari," ujarnya.

Saat itu dokter menyebut tangan kanan Iran mengalami luka parah dan tidak bisa lagi berfungsi sehingga disarankan untuk diamputasi. Sementara tangan kirinya masih bisa sembuh.

"Waktu itu saya belum siap. Kalau sekarang saya insyaallah siap untuk dipotong," ucapnya.

Rupanya di hari itu Iran tengah berbahagia karena baru saja dikarunia seorang anak perempuan yang lahir dari rahim istrinya.

Meski begitu ia merasa bingung karena saat ini ia belum bisa lagi bekerja karena masih cedera. Saat ini sang istri dan bayi tinggal di rumah kakaknya di Cibogo, Plered.

"Seharusnya lahiran bulan Maret tapi pecah ketuban, jadinya Caesar," katanya.

Sementara itu Kang Dedi mengatakan, kejadian yang menimpa Iran bisa menjadi pelajaran bagi semua orang. Sebab pemasangan atap menggunakan baja ringan harus sangat hati-hati dan tidak boleh dekat dengan jalur listrik.

Terkait luka yang dialami oleh Iran, Kang Dedi menyerahkan sepenuhnya pada dokter. Jika memang harus diamputasi maka akan disiapkan tangan palsu.

"Sudah jangan khawatir untuk kebutuhan anaknya, biaya hidup sehari-hari minimal satu bulan ke depan saya yang jamin. Termasuk nanti tangan palsunya saya siapkan," katanya.

Ke depan, Kang Dedi juga akan mencari solusi agar Iran bisa kembali bekerja dan menafkahi keluarganya. "Sambil sekarang kita pikirkan solusi ke depan mau usaha apa. Misal nanti mau bikin warung, saya akan bantu karena akang berjuang untuk keluarga," ujar Kang Dedi Mulyadi.