Efek Pencabulan Ibu Muda Jambi Terhadap Korban Mulai Tampak, Ini Faktanya

ilustrasi pemerkosaan gadis dibawah umur
Sumber :
  • freepik

Bandung – Seperti yang beredar dalam pemberitaan, bahwa aksi pencabulan yang dilakukan ibu muda Jambi, Yunita Sari Anggraini telah menelan 17 anak bawah Umur. Belasan anak yang menjadi korban tersebut, mengalami paksaan, ancaman, sampai pada praktik seksual secara fisik.

Ini Motif Kasus Pencabulan 10 Santriwati di Purwakarta, Ustaz Minta Pijat

Pengalaman seksual yang terjadi pada para korban tersebut, tentu memberi efek baik secara psikologis dan sosiologis. Terkait hal itu, kepala UPTD PPA, Asi Noprini memberi keterangan seputar perkembangan serta kondisi korban.

Yunita Sari, ibu muda yang cabuli belasan anak

Photo :
  • TikTok @ratumasyunitanggra1
Polisi Turun Tangan Selidiki Dugaan Pencabulan Siswi oleh Guru Olahraga di Tangerang

Asi menyebut jika para korban saat ini mengalami kondisi trauma usai peristiwa tersebut. 

"Saat ini 9 anak yang kami tempatkan di area sama, sisanya kami mau tempatkan. Tapi menurut pengujian kita menganalisa ternyata mereka belum siap," ungkap Asi Noprini, seperti dikutip dari tvOnenews, Sabtu, 11 Februari 2023.

Nasib Tragis Mega Suryani Dewi Dibunuh Suami di Cikarang

"Ada sebagian orang tua yang tidak bersedia karena mereka menganggap masih bisa mengatuh serta mengawasi di rumah," lanjutnya.

Kemudian, Asi Noprini juga mengungkapkan sudah dapat dideteksi gejala trauma dan sudah nampak kode-kode dari para korban.

"Sudah terlihat gejala trauma, 10 dari 11 itu sudah terekam bagaiman dia melakukan, bagaimana dia memberikan kode-kode," terang Asi.

"Sehingga anak-anak itu bilang semua, 'Bu, yang ada di pikiran kami tuh yang dilakukan oleh YN (pelaku pencabulan) kami merasa kadang-kadang lagi tidur, dia lewat melintasi atau kami lagi bermain dia melintas'," imbuhnya.

Karena salah satu cara Ibu muda cabul tersebut menjerat korbannya adalah mempertontonkan video porno, maka sudah ada pula korban yang mengalami dorongan untuk melihat video porno. Suatu dampak yang bersifat adiktif.

"Ada satu anak berkata, 'rasanya tangan saya pingin sekali bu, Buka HP yang ada pornonya,' Makanya kami kemarin secepat mungkin merehat dia secara menyeluruh di Sentra Al-Yatama," sambungnya.

Dalam keterangan lanjutannya, Asi mengungkapkan bahwa ada pula korban yang merasa takut dan cemas. Sehingga korban tersebut lebih memilih berdiam diri dan takut untuk bersosialisasi.

"Ada anak yang ketakutan, ada yang cemas, ada yang nggak berani kemana-mana dan mengurung diri." ucapnya.