Bripda HS Sempat Ngaku Jadi Korban Perampokan Setelah Bunuh Sopir Taksi Online

Bripda HS
Sumber :
  • polda metro jaya

Bandung – Oknum anggota Densus 88, Bripda Haris Sitanggang (HS), yang menjadi tersangka kasus pembunuhan sopir taksi online di Depok sempat berpura-pura menjadi korban perampokan.

3 Pelaku Baru Penganiayaan Taruna STIP Terungkap, Peran Masing-Masing Dibongkar

Hal tersebut terungkap saat Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Sony Rizal Taihitu (59).

Setelah membunuh korbannya, pelaku melarikan diri ke arah Terminal Kampung dengan menaiki angkot. Setibanya di sana, ia ke sebuah warung dan berpura-pura menjadi korban perampokan.

Denny Darko Sebut Kasus Harvey Moeis Bukan Korupsi, Tapi Ini: Persaingan!

“Tersangka bercerita kepada ibu penjaga warung seolah-olah tersangka habis dirampok,” ujar penyidik pengarah adegan rekonstruksi, Kamis (16/2/2023).

Mendengar pengakuan HS, penjaga warung kemudian memberikan uang kepada HS untuk ongkosnya pergi ke Bekasi.

Miris! Petugas Damkar Jakarta Timur yang Cabuli Anak Kandung Sendiri, Kini Resmi Ditahan

“Ibu penjaga warung memberi tersangka satu buah kaos dan diberikan uang sebesar Rp 20 ribu yang mana uang tersebut tersangka gunakan untuk ongkos angkutan ke Bekasi Timur,” jelasnya.

Oknum anggota Densus 88, Bripda HS, awalnya menggunakan uang milik kakaknya sebanyak Rp 90 juta yang seharusnya untuk membeli mobil, namun ternyata malah dipakai untuk judi online.

Bripda Haris Sitanggang (HS), disebut berkeliling Jakarta terlebih dahulu sebelum membunuh sopir taksi online, Sony Rizal Taihitu (59) di kawasan Cimanggis, Depok.

Bripda HS dikatakan berkeliling Jakarta dengan bus Transjakarta dengan tujuan untuk mencari target korban.

Ia lalu merencanakan untuk melakukan pencurian dengan membeli pisau di toko taktikal di Kelapa Dua, Depok pada hari Jumat (20/1/2023). Selanjutnya ia menuju ke Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur untuk menyimpan motor dan menaiki TransJakarta keliling Jakarta.

Bripda HS selanjutnya merencanakan aksinya dengan membeli pisau di sebuah toko taktikal di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (21/1) lalu. Setelahnya, Bripda Haris beranjak menuju Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur menyimpan motornya.

“Tersangka naik Transjakarta ke arah Blok M sembari memantau situasi jalanan untuk mendapatkan sasaran berupa mobil yang akan dicuri. Namun saat itu tersangka hanya keliling saja, dari satu halte ke halte lainnya dan berakhir di Terminal Kampung Rambutan karena saat itu tersangka belum berani melakukan pencurian,” ujar penyidik pengarah adegan rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023).

Selanjutnya, ia diminta pulang ke Jambi namun menolak karena mobilnya belum ada. Akhirnya ia mulai berencana mencari taksi online, namun belum berani mencuri.

“Tersangka mencoba mencari sasaran dengan cara menghampiri taksi online yang sedang ngetem dipinggir jalan, lalu naik seolah-olah hendak menggunakan jasa mereka namun saat itu tersangka belum berani melakukan aksi pencurian. Hal tersebut terjadi sampai tiga kali,” paparnya.

HS akhirnya melakukan aksinya pada hari Minggu (22/1/2023) dengan naik bus Transjakarta arah Pinang Ranti dan berpindah bus turun di Halte Semanggi yang kemudian bertemu korban dan melakukan kejahatannya.