Bukan hanya sekali, Ibu Muda Jambi Cabuli Belasan Bocah Berkali-kali
- viva.co.id
Viva Bandung – Sangat jelas, kasus Ibu muda Jambi sampai pada ending. Berdasarkan semua bukti yang ditemukan , Yunita Sari ternyata bersalah melakukan perbuatan asusila kepada belasan bocah di bawah umur.
Andri Ananta Yudistira, Kepala Badan Reserse Kriminal Polda Jambi mengatakan, setelah timnya melakukan interogasi saat mewawancarai korban, Andri menemukan bukti bahwa Yunita Sari benar-benar melakukan pencabulan.
Padahal, berdasarkan pengamatan itu, ia menilai Yunita Sari memang bersalah melakukan asusila.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, kami melakukan penyelidikan, dari hasil itu kami menemukan bahwa para korban pelecehan seksual mengalami trauma yang dialaminya saat itu," kata Andri, Rabu di kanal YouTube Ditlantas Polda Jambi. (22 Februari 2023).
Cukup pintar, Yunita Sari bermodus video porno untuk menyita perhatian mereka. Memaksa para korban untuk menonton film porno, mengajaknya dan melihat dirinya sedang beradegan panas dengan suaminya sendiri.
"faktanya, kita bisa melihat pelecehan seksual itu terjadi. Bahkan setelah penyelidikan kedua, kita menemukan adanya Tindakan asusila. Ada dua anak yang dipaksa berhubungan seks dengan tersangka ini," jelasnya.
Menurut Andri, Yunita Sari tidak melakukan perbuatan asusila sehari sebelum laporan. Namun dia sudah berkali-kali mengajak anak-anak berhubungan seks sejak 24 Januari 2023.
“Dan kejadian ini terjadi berkali-kali. Jadi bukannya tidak terjadi sehari sebelum pengumuman, tapi terjadi berkali-kali. Namun, tidak semuanya terjadi pada hari itu, tetapi tanggal 24 adalah hari tindak asusila tersebut,” kata Andri.
"Kemudian kami melakukan penyelidikan terhadap YS tapi dia tidak mengakui bahwa YS tetap tidak mengakui bahwa dia melakukannya," lanjutnya.
Bahkan, Yunita Sari mengaku dirinyalah yang menjadi korban pelecehan. Namun Andri menegaskan pihaknya tidak membutuhkan pengakuan Yunita Sari karena menemukan bukti lain.
"Makanya kami tangkap dan juga dilakukan pemeriksaan TKP lagi. Kami ada di sana dan kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada korban lain dan saat itu enam orang tidak ada," kata Andri.
Jika dihitung, ada 17 orang dengan rincian 7 anak prempuan dan 10 anak laki-laki.