Sri Mulyani Kecam Keras Aksi Penganiayaan dan Gaya Hidup Mewah Anak Pejabat Pajak

Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bandung – Setelah tersiar kabar kasus penganiaayaan dan pengeroyokan terhadap anak pengurus GP Ansor bernama David yang dilakukan oleh anak pejabat pajak bernama Mario Dandy Satriyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut angkat suara. 

Kasus Mahasiswa STIP Dianiaya Senior, Terungkap Percakapan Terakhir Korban dengan Tersangka

Dalam hal ini, Sri Mulyani mengecam keras atas aksi kejadian yang ramai di media sosial itu.

"Saya menginstruksikan tim Kemenkeu sebagai berikut. Kemenkeu mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang," kata Sri Mulyani dilansir akun Instagram pribadinya @smindrawati, Kamis (23/02/2023). 

Kontrak Habis, David Da Silva Tetap Ingin Latihan Bersama Persib Bandung

Selain itu, atas nama Kemenkeu, Sri Mulyani juga mengecam atas gaya hidup mewah anak pejabat tersebut. Karena diketahui pelaku atau anak pejabat itu memamerkan harta kekayaan berupa motor dan mobil mewah.

"Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementerian Keuangan. Dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional," tegasnya. 

Kabar Baik! David Da Silva Kembali Latihan Bersama Persib Bandung

Mobil Rubicon yang Dipakai Anak Pejabat Pajak

Photo :
  • VIVA.co.id

Sri Mulyani menegaskan, Kemenkeu juga terus melakukan langkah konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kementerian Keuangan. Dengan menerapkan tindakan disiplin kepada mereka yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas. 

"Irjen Kemenkeu melakukan langkah sesuai aturan untuk penyelidikan jajaran yang ditengarai melanggar aturan dan Kemenkeu terus melakukan tindakan disiplin sesuai aturan ASN yang berlaku," jelasnya. 

Dia juga menekankan bahwa kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama, dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu. 

"Terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan yang terus ikut memonitor dan menjaga kami," pungkasnya.