Mbah Maridjan Meninggal di Merapi Bukan Posisi Sujud, Begini Penjelasan Dokter Forensik

Mbah Maridjan
Sumber :
  • Antara/ Regina Safri

VIVA Bandung – Belum lama ini gunung paling fenomenal, yaitu merapi kembali mengeluarkan wedus gembel atau guguran awan panas pada, Sabtu, 11 Maret 2023.

Gak Nyangka! Begini Kisah di Balik Mualafnya Dokter Tirta, Karena Sang Ayah?

Hingga saat ini gunung Merapi masih mengeluarkan guguran awan panas dengan intensitas yang tidak besar, sebab aktivitas vulkanik Gunung Merapi saat ini masih berstatus “Siaga” level III.

Peristiwa awan panas ini, mengingatkan kembali dengan peristiwa erupsi Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010, saat itu Merapi memuntahkan awan panasnya dan memakan banyak korban tewas, salah satunya masuk ke dalam daftar korban tersebut ialah sang Juru Kunci Gunung Merapi saat itu, Mbah Marijdan. 

Deretan Fakta dan Mitos Mengenai Radiasi HP, Bisa Menurunkan Kualitas Sperma

Saat itu beredar kabar bahwa Mbah Maridjan meninggal dengan keadaan posisi bersujud. Tentu hal ini perlu penjelasan lebih lanjut.

Denny Darko dalam Youtube-nya bertemu dengan seorang Dokter Ahli Forensik  Kombes Pol. dr. Summy Hastry Purwanti yang dikenal dengan sapaan Dokter Hastry. Dalam wawancaranya itu ia menceritakan pengalaman dalam mengidentifkasi korban Erupsi Gunung Merapi 2010 silam.

Jelang Duel Melawan Qatar, Shin Tae-young Dapat Kabar Buruk dari Persib Bandung

Identifikasi Mbah Maridjan

Dirinya yang kala itu bertugas di RS Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah menerima tugas untuk membantu dalam mengidentifikasi korban yang berada di Yogyakarta.

Halaman Selanjutnya
img_title