Heboh, Ustadz Khalid Basalamah Sempat Dituding Haramkan Pajak

Ustadz Khalid Basalamah
Sumber :
  • YouTube

VIVA Bandung – Ustadz Khalid Basalamah sempat menghebohkan publik usai dirinya diklaim mengharamkan pajak negara. Hal itu diketahui dalam potongan video ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang kembali viral di media sosial. 

Ustaz Khalid Basalamah Larang Beli Baju Lebaran di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ini Alasannya

Video itu diunggah akun Twitter @RonalLampard8 dengan narasi 'Pajak Negara Dianggap Haram Oleh Ustad Khalid Basalamah, Waduh!' 

Saat itu, dia menjawab pertanyaan jamaah seputar 'Bagaimana hukumnya pajak dalam Islam? Apakah negara Saudi ikut menerapkan hukum pajak dikarenakan ikut negara Barat? Jika tidak ada pajak di negeri Islam, darimana dana dalam menjalankan pemerintahan?'

Heboh! THR Bakal Kena Potongan Pajak Lebih Besar, DJP Ungkap Alasannya

"Teman-teman sekalian, dalam Islam ini tidak boleh mengambil sesuatu dengan cara paksa. Zalim namanya," kata Ustaz Khalid Basalamah di awal pernyataannya menjawab jamaah, dikutip dari VIVA, Rabu (21/03/2023).

Lalu Ustadz Khalid Basalamah menerangkan pada jamaahnya bahwa realitanya soal pajak yang dibebankan negara kepada warga negara, tidak selamanya didasarkan karena kesukarelaan. Bahkan ketika warga negara disodorkan pilihan membayar pajak atau tidak membayar pajak, maka kebanyakan menjawab tidak bayar pajak. 

Alasan Nabi Muhammad SAW Lakukan Salat Tarawih Berjamaah Hanya Tiga Kali Selama Ramadhan

"Kalau disuruh pilih makan di restoran dengan membayar pajak 10 persen, dengan tidak bayar mana yang Anda pilih? Artinya kalau orang bayar pajak 10 persen itu dipaksa. Ini tidak boleh mengambil harta seorang muslim secara paksa. Ini sebabnya sebagian besar ulama mengharamkan. Kecuali kalau strateginya sama seperti Nabi SAW," paparnya.

Menurutnya, strategi Nabi Muhammad SAW ketika mau membentuk pasukan jihad atau ada yang pihak yang membutuhkan, maka Nabi SAW mengiklankan kepada para sahabat siapa yang ingin berbagi sedekah atau ingin menyumbang.

"Nabi SAW kadang membuka jubah beliau, menaruhnya lalu orang-orang pada menyumbang. Lalu kemudian diberikan pada mereka yang membutuhkan secara suka rela, tidak ada penentuan prosentasenya, tidak ada paksaan, nah ini lain, ini boleh dalam Islam," ujar Khalid.

"Nanti dalam bahasan dosa besar kita ada namanya Maks. Itu pajak, apakah itu pajak diambil dari masyarakat secara paksa atau diambil dari bea cukai barang-barang yang masuk," sambungnya.

Termasuk ketika orang mau rekreasi-belanja, masuk suatu negara, di Eropa misalnya, lalu dibebankan ketentuan belanja dengan jumlah tertentu akan dibebankan pajak. 

"Apa urusannya? orang beli barang dari keringatnya dia, beli produk yang dia mau, kenapa Anda ambil? Apa urusannya itu? kan mestinya ga boleh. Karena sudah menjadi kebiasaan akhirnya biarin aja sudah dan mestinya tidak boleh," tegasnya.

Sementara di Arab Saudi, kata Khalid, seingatnya tidak ada pajak. "Tidak pernah saya selama di sana makan 50 Riyal jadi 55 Riyal, tambah 10 persen ndak pernah. 50 Riyal, 50 Riyal kita bayar, notanya itu kita bayar. 10 Riyal, ya 10 Riyal, belanja apapun, baju, tidak ada pajak sama sekali, itu yang saya tahu, wallahualam," paparnya

Lantas, dari mana negara mendapat uang? Ustadz Khalid mengatakan banyak sumber yang bisa dikelola pemerintah, seperti zakat harta bisa diambil dan dikelola pemerintah, kemudian dibagikan kepada orang tidak mampu. Pemberdayaan masyarakat dalam urusan dagang yang dikerjasamakan dengan pemerintah. 

"Indonesia ini negara luar biasa kayanya, cuma beberapa elemen saja tidak bertanggungjawab, dan tidak tahu akan bertanggungjawab di hari kiamat yang menyalahgunakan masalah itu," ungkapnya

Para netizen pun merespon video ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang diunggah akun @RonalLampard8 dengan nada sinis. Akun @nursalr mengkritik ceramah Khalid Basalamah sembari menautkan capture berita tentang Arab Saudi menarik pajak.

"Referensinya apa sih? Ulama? Ulama mana yang disebut sebagian besar mengharamkannya... Lha wong disana...kalo jemaahnya gak kaya literasi, sukses dia memberikan persepsi yang salah. Persepsi yang salah berpotensi tindakan yang salah. Ngeri juga nih."

Akun @DumpalCandi17 juga menimpali ceramah Khalid Basalamah sekaligus merespon mereka yang keberatan makan di restoran lalu diambil pajak 10 persen.

"Ulama ini benar2 menafsirkan ilmu berdasarkan hawa nafsunya. ????????. Kalau 10% Pajak dari makan kita yang habis 50 ribu, artinya kita keluarkan 5 ribu rupiah utk tax-nya. Jika kita muslim tidak patuh dengan pajak 5 ribu rupiah, betapa bakhilnya kita. Betapa kikirnya kita. Bukan,"

Meski demikian, beberapa netizen tak mempersoalkan ceramah Khalid Basalamah. Seperti akun Syarif @mzBvUpo54lUMgh0, yang menganggap Ustaz Khalid hanya menjawab pertanyaan jamaahnya.

"Beliau hanya menyampaikan apa yg mjd pendapat sebagian besar ulama ttg pajak. Itu bukan fatwa pribadi beliau. Beliau hanya menjawab pertanyaan. terbukti benar, banyak pengusaha yg enggan bayar pajar, atau setidaknya merekayasa laporan pajaknya. Lbh parahnya lg pajak dikorupsi .."