Tersinggung, Said Aqil Minta Presiden Cabut Larangan Pejabat Buka Puasa Bersama

KH. Said Aqil Siroj
Sumber :
  • viva.co.id

Bandung – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj merasa tersinggung atas adanya suarat edaran Presiden Jokowi yang melarang para Pejabat Negara untuk melakukan buka puasa bersama selama bulan suci Ramadan.

Konflik di Tubuh PBNU Semakin Memanas, Muktamar Luar Biasa Siap Digelar Bulan Depan

Karena hal itu, Said Aqil meminta agar Presiden Jokowi mencabut larangan buka puasa bersama bagi para pejabatnya.

“Kalau dilarang, itu menyinggung perasaan saya. Saya mohon dicabut,” kata Said Aqil di Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu, 25 Maret 2023.

Pengakuan Gus Yahya soal Keberangkatannya ke Israel Tahun 2018: Atas Nama Pribadi

Said Aqil memahami, ada surat edaran pelarangan buka puasa bersama itu dimaksudkan agar tidak ada pemborosan dana pemerintah. Namun, menurut Mantan Ketum PBNU itu, seharusnya yang ditekan adalah larangan boros dalam menggunanan anggaran pemerintah, bukan larangan buka puasa bersama.

“Maksudnya barangkali baik untuk tidak pemborosan-pemborosan, tinggal itu saja tekan jangan dilarang bukbernya. Pemborosan atau tidak gunakan APBN, uang pribadi boleh,” jelas dia.

Jadi, Said berharap Pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan itu harus mempertimbangkan banyak hal, termasuk manfaat dan mudhorotnya. Tentu, kata dia, larangan agar pejabat negara tidak buka puasa bersama itu menuai kontroversi.

“Kalau melarang instruksi agar tidak bukber, kalau sesuatu yang mengeluarkan perintah atau imbauan dipertimbangkan mana mudharat dan manfaatnya. Kira-kira kalau dikeluarkan manfaat apa mudharat, itu menurut saya bijak. Oh banyak mudharatnya nih, jangan dikeluarkan. Oh ini banyak manfaatnya, dikeluarkan. Pro kontranya banyak, mana baik buruknya banyak mana, harus dipikirkan itunya dulu,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title