Orang Tua Tak Yakin Briptu RF Tewas karena Bunuh Diri, Ini Alasannya
- Istimewa
VIVA Bandung – Anggota Polri yang bertugas sebagai staf pribadi pimpinan (Spripim) Polda Gorontalo Briptu RF ditemukan tak bernyawa di dalam mobil dinasnya dengan luka tembak di bagian dada.
Menurut Direktur Reskrimum Polda Gorontalo Kombes Pol Nur Santiko, Briptu RF diduga nekat bunuh diri dengan menembak sendiri ke dada kirinya karena punya masalah asmara.
Merespon hal itu, ayah dari Briptu RF, Muslih mengaku tidak yakin jika sang anak meninggal dunia karena bunuh diri. Pasalnya, kata Muslih, Briptu RF tidak pernah mengeluh soal apapun pada dirinya.
"Selama ini tidak pernah ada sedikitpun mengeluh persoalan yang terjadi, ibaratnya kalau ada hujan pasti ada mendung," kata Muslih seperti dikutip VIVA Bandung, Rabu (29/03/2023).
"Ini nggak ada mendung, hujan gitu loh, itu yang kita pertanyakan sampai saat ini," sambungnya.
Muslih mengatakan, pihaknya saat ini masih berduka dan butuh waktu untuk berpikir apa yang akan dilakukan terkait kematian Briptu RF.
"Nanti saya masih akan berpikir kejanggalan-kejanggalan yang saya alami terhadap anak saya untuk membuktikan kebenarannya, ini masih pendalaman masih koordinasi," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Muslih ayah dari Briptu RF membeberkan sosok mantan pacar anaknya. Dia menyebut Briptu RF memang pernah berkonflik dengan mantan pacarnya yang merupakan anggota Densus 88.
Namun konflik itu, kaya Muslih, diduga hanya karena Briptu RF dan mantan pacarnya itu memiliki kesibukan yang padat.
"Kalau tunangannya itu kan juga memang pernah datang ke sini, dan saya juga pernah melamar ke sana," kata Muslih.
"Cuma konflik itu kan konflik pribadi saya tidak bisa menyimpulkan sebenarnya kalau saya duga itu ya karena saling sibuk sendiri karena calonnya itu kan Densus 88 kalau anak saya di ajudan," tambahnya.
Menurutnya, Briptu RF tidak pernah bercerita sedang memiliki masalah sebelum meninggal dunia. Padahal biasanya sang anak selalu bercerita ketika ada masalah.
"Orangnya diam, ya baik juga sih, kalau ada apa-apa baik juga sih ngomong, orangnya pokoknya dekat dengan beliaunya (Kapolda Gorontalo)," pungkasnya.