Ternyata Ayah Briptu RF Mantan Penyidik Polri, Ada Kejanggalan Pada Kematian Sang Anak

Polda Gorontalo ungkap kematian Briptu RF
Sumber :
  • VIVA.co.id

Viva BandungMuslih, sang ayah Briptu RF, Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Kapolda Gorontalo sangat sedih setelah kematian anaknya. Bahkan, dirinya masih tidak percaya jika anaknya tewas karena bunuh diri.

Daftar Polisi Bintara 2024 Sekarang Juga, Ini Syarat dan Cara Daftarnya: Dijamin Lulus!

Briptu RF ditemukan tewas pada Sabtu (25/3) sekitar pukul 05.49 WITA di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Saat ditemukan jenazah korban sedang duduk di dalam mobil polisi bernomor polisi 1214-XXIX.

"Anggota polisi meninggal itu mengalami luka tembak di bagian dada," kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, Sabtu (25/3) malam 

Hati-hati Penipuan! Ini Cara Daftar Polisi Bintara 2024 yang Benar: Jangan Asal-asalan

Lokasi kejadian di Jl. Gorr Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Dirinya bunuh diri diuga persoalan asmara.

Sebelum tewas, Muslih mengungkap sifat asli anaknya itu sangat terbuka. Briptu RF selalu bercerita ketika ada masalah. Entah itu masalah kecil ataupun besar.

Cara Daftar Online POLRI 2024, Hati-hati Penipuan Jangan Asal Isi Data

Dari hal inilah sang ayah tidak percaya jika anaknya bunuh diri hanya gara-gara asmara.

"Orangnya diam, ya baik juga sih, kalau ada apa-apa baik juga sih ngomong, orangnya pokoknya dekat dengan beliaunya," jelasnya.

Sang ayah sendiri ternyata seorang mantan polisi yang bertugas sebagai penyidik Polri. Keluarga Briptu RF menilai kematian korban terdapat kejanggalan. Kejanggalan tersebut juga termasuk hasil penilaian sang ayah, Muslih.

 

Briptu RF saat ditemukan tewas di mobil dinas Polri

Photo :
  • Istimewa

 

Kejanggalan ini, disebut Muslih termasuk korban tidak memperlihatkan tanda-tanda mencurigakan.

"Saya sendiri mantan penyidik (polisi)," katanya, dikutip Viva Bandung, 30 Maret 2023.

Muslih sendiri sebenarnya dapat menerima kematian Briptu RF apabila itu memang bunuh diri.

Hanya saja perlu pembuktian fakta-fakta yang dapat diterima menurut akal sehat.

"Ibaratnya kalau ada hujan pasti ada mendung. Lha, ini nggak ada mendung kok tiba-tiba hujan. Itu yang kami pertanyakan sampai saat ini," jelasnya.

Sang ayah memang tak yakin jika anaknya, Briptu RF bunuh diri, karena menurutnya dia tidak punya musuh sama sekali.

"Selama ini tidak pernah ada sedikitpun mengeluh persoalan yang terjadi, ibaratnya kalau ada hujan pasti ada mendung. Ini nggak ada mendung, hujan gitu loh, itu yang kita pertanyakan sampai saat ini," ujar Muslih di rumah duka.

"Nanti, saya masih akan berpikir kejanggalan-kejanggalan yang saya alami terhadap anak saya untuk membuktikan kebenarannya. Ini masih pendalaman, masih koordinasi," katanya.

Muslih juga menunggu hasil pemeriksaan polisi di Gorontalo. Dia berharap Kapolda Gorontalo mengusut kematian anaknya.

Lebih lanjut, Muslih mengatakan, pihaknya saat ini masih berduka dan butuh waktu untuk berpikir apa yang akan dilakukan terkait kematian Briptu RF.

"Nanti saya masih akan berpikir kejanggalan-kejanggalan yang saya alami terhadap anak saya untuk membuktikan kebenarannya, ini masih pendalaman masih koordinasi," pungkasnya.