Penjelasan Polisi Mengenai Misteri Kematian Dokter Mawartih Susanti Di Nabire

Ilustrasi Pembunuhan
Sumber :
  • Pinterest

VIVA Bandung – Misteri kematian dokter spesialis Paru di RSUD Nabire masih tanda tanya.

Ustadz Adi Hidayat Soroti Mahalnya Tarif Pendakwah Usai Viral Kasus Gus Miftah

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo mengatakan, saat ini sudah 45 saksi yang dimintai keterangannya oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Nabire terkait kematian dr Mawartih Susanti SpP yang merupakan dokter RSUD Nabire.   

Memang sudah 45 orang saksi yang dimintai keterangannya dan beberapa barang bukti diamankan di Polres Nabire, kata Kombes Benny, dilansir VIVA Bandung dari kanal VIVA Grup Jumat, 31 Maret 2023.

Ini Alasan Hakim Tolak PK 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon

Dikatakan, dari laporan yang diterima terungkap dari hasil visum yang dilakukan ditemukan beberapa lebam pada bagian tubuh korban seperti di wajah, leher dan perut.

Temuan tersebut yang saat ini sedang didalami guna mengungkap apa penyebab kematian korban karena almarhumah tidak mempunyai rekam jejak penyakit.

Dibalik Penolakan PK 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon

Penyidik Polres Nabire terus berupaya mengungkap kematian dr. Mawartih Susanti SpP yang merupakan dokter di RSUD Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo

Photo :
  • -

Penyelidikan masih terus dilakukan guna mengungkap penyebab kematian dokter yang ditemukan meninggal di rumahnya di komplek RSUD Nabire, Senin (13/3).   

Sebelumnya Kombes Benny mengatakan polisi berupaya mengungkap motif serta penyebab dari meninggalnya dokter spesialis paru yang dimiliki RSUD Nabire.

Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan masih menunggu hasil medis sehingga dapat dipadukan dengan hasil penyelidikan tim reskrim serta barang bukti yang didapat di TKP.

“Masyarakat diminta tetap sabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan anggota dan jangan membangun opini yang dapat mengganggu kamtibmas di Nabire," harap Benny.   

Ditambahkan, saat ini belum ada penjelasan dari dokter ahli forensik karena ditemui ada tanda-tanda kekerasan.

"Mudah-mudahan kasusnya segera dapat diungkap karena penyidik masih terus mendalaminya," jelas Kombes Benny.