Suukuran Sebelum Berangkat Umrah Apakah Termasuk Riya? Begini Jawaban Ustaz Adi Hidayat
- viva.co.id
VIVA Bandung - Umrah merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam ajaran Islam yang dapat diartikan sebagai kunjungan atau ziarah ke Baitullah. Umrah juga melakukan beberapa hal seperti tawaf atau mengelilingi Ka'bah tujuh kali dan sa'i atau jogging di antara bukit Safa.
Namun, sebelum berangkat ke tanah suci Mekkah, tak jarang seseorang mengadakan hajatan atau acara syukuran dengan mengundang kerabat dan sahabat.
Acara ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat Indonesia sebelum berangkat ke Mekkah. Saat membuat acara sebelum berangkat ke tanah suci, orang penasaran apakah ini termasuk ke dalam sesuatu yang boros atau tidak.
Mendengar hal tersebut, Ustaz Adi Hidayat menjawab dengan tegas bahwa acara tersebut bukanlah riya.
Dia menyampaikan bahwa terdapat perbedaan antara riya dan tahadua bil-ni'mah. Kalau sykuran tersebut ditekankan hanya untuk dilihat orang lain dan dipuji itu riya namanya.
“Bedanya riya dengan tahadduts bil-Ni’mah itu pada rasanya. Kalau mengumpulkan orang ingin keliatan, ingin dipuji dan seterusnya itu riya namanya. Kalau yang terdengar namanya sum’ah, orangnya gak ada tapi ingin didengar orang lain,” kata Ustaz Adi Hidayat dilansir kanal YouTube Ceramah Pendek.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat mengibaratkan seseorang yang ingin terlihat bersedekah ke masjid namun ingin diumumkan. Ini disebut sum'ah. Namun jika diperlihatkan seseorang baru saja membeli sesuatu maka disebut riya.
“Baru beli handphone duduk di samping teman supaya keliatan. Kemudian beli mobil baru padahal tetanggan tapi diputer dulu supaya keliatan ya. Padahal tetangganya sedang ke Bandung. Itu riya namanya,” ungkap Adi Hidayat.