Komentar Awbimax Soal SDM di Lampung dan Kepemimpinan Para Pejabat
VIVA Bandung – Bima Yudho Saputro Tiktoker asal lampung, kembali mengkritik pemerintah Lampung dengan mengunggah video terbaru berjudul Kenapa 'Lampung Gak Maju-maju Part 2'.
Video tersebut diunggah Bima melalui akun tiktok miliknya @awbimaxreborn. Video tiktok tersebut sudah ditonton jutaan kali.
Dalam video itu, Awbimax menjelaskan bahwa Lampung itu merupakan provinsi yang berseberangan langsung dengan Pulau Jawa dan hanya dibatasi Selat Sunda.
Lampung itu gerbangnya Sumatera. Ada beberapa alasan kenapa Lampung tidak maju maju.
"Alasan yang pertama adalah masyarakat di Lampung itu masih banyak yang terkotak-kotak dengan suku dan agama. Jadi, Lampung itu ada tiga suku yang dominan yaitu suku Lampung, suku Jawa dan suku Bali," jelasnya.
Kedua, menurut akun Awbimax, Lampung memiliki banyak SDM unggul tapi tidak menetap di Lampung, sehingga menjadikan Lampung dipimpin oleh orang-orang yang kurang kompeten.
Banyak orang-orang pintar yang lahir di Lampung, justru tidak memajukan Lampung. Bahkan, memajukan provinsi lain hingga ke luar negeri.
"Ada beberapa menteri dari Lampung seperti Sri Mulyani, Erick Thohir dan Menteri pertanian. Lampung itu nggak kekurangan orang pinter, tapi sayangnya orang-orang pinter yang asli dari Lampung. Asal dari Lampung yang born and raised malah keluar dari Lampung dan memajukan daerah lain atau malah keluar ke negara lain," bebernya.
Ketiga, kurangnya apresiasi dari pemerintah bagi siswa berprestasi. Salah satu contoh yang sedang viral, kata Bima, keluhan atlet di Pesawaran yang menagih hadiah yang awalnya dijanjikan Rp3 miliar malah disunat jadi Rp1,4 miliar.
"Ada masalah atlet yang dana kemenangannya atau hadiah juaranya itu tidak sesuai apa yang dibicarakan sebelumnya. Itu membuktikan bahwa kurangnya apresiasi yang ada di Provinsi Lampung," tutur Bima.
Keempat, permasalahan yang tidak tuntas dan terjadi berulang-ulang seperti korupsi, kolusi dan nepotisme, masalah infrastruktur jalan yang tidak selesai dan kecurangan di sektor pendidikan.
"Pembangunan jalan yang dari dulu bolong-bolong dan harus dicicil. Apa sih lo nyicil kpr atau apa. Mohon maaf, katanya dananya banyak. Kayanya kaya nih provinsi, gimana masalah jalan infrastruktur aja nggak kelar-kelar dari dulu," ucapnya.
"Itu juga masalah seleksi penerimaan siswa juga selalu ada masalah, selalu terdengar ada sogok menyogok. Dari sistem pendidikannya dan fondasi pendidikannya aja udah terjadi kecurangan., gimana mau maju?" timpalnya.
Kelima, pemerintah yang bobrok dan anti kritik. Hal ini, menurut Bima dibuktikan dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang menonaktifkan kolom komentar akun instagramnya.
"Gubernurnya sendiri yang menonaktifkan sosial medianya terutama di Instagram. Tidak menerima masukan dari masyarakatnya. Padahal sekarang banyak masyarakat gen Z yang lebih suka mengungkapkan uneg-unegnya itu di sosial media kak," ungkapnya.
Malah, lanjut Bima, Wakil Gubernurnya itu the last time video gue yang viral. Dia malah fokus tentang kalimat konotasi tentang 'Dajjal itu.
"Jadi gue menyayangkan sikap mereka. Seolah-olah disini tuh gua bermusuhan dengan pemerintah. Padahal gue peduli dan ingin Lampung itu juga maju gitu. Tapi malah bahas Dajjal, bahas-bahas agama, suku dan lain-lain," kata Bima.
Bima menyayangkan respon dari Pemprov Lampung yang membuatnya seolah-olah anti pemerintah, padahal kritik yang disampaikannya berasal dari kepedulian dan harapan Lampung bisa lebih baik.