Inilah Alasan Inggis Menolak Pulangkan Jasad Pangeran Ethiopia
Dia setuju untuk mendukungnya secara finansial dan menempatkannya dalam perwalian Kapten Tristram Charles Sawyer Speedy, pria yang menemani pangeran dari Ethiopia. Mereka pertama kali tinggal bersama di Isle of Wight dan kemudian Kapten Speedy membawanya ke belahan dunia lain, termasuk India. Tetapi diputuskan bahwa pangeran harus mengenyam pendidikan formal. Dia dikirim ke Rugby sekolah umum Inggris tetapi dia tidak senang di sana. Dia kemudian pindah ke Royal Military College di Sandhurst di mana dia menjadi sasaran intimidasi.
Alemayehu akhirnya diajari di sebuah rumah pribadi di Leeds. Tetapi dia jatuh sakit, kemungkinan karena radang paru-paru, dan pada satu titik menolak pengobatan karena mengira dia telah diracuni. Setelah satu dekade di pengasingan, sang pangeran meninggal pada tahun 1879 pada usia 18 tahun.
Penyakitnya telah menjadi subyek artikel di pers nasional dan Ratu Victoria menulis dalam buku hariannya tentang kesedihannya atas kematiannya.
"Sangat sedih dan kaget mendengar telegram, bahwa Alemayehu yang baik telah meninggal dunia pagi ini. Sangat menyedihkan! Sendirian, di negara asing, tanpa satu orang atau kerabat, miliknya," katanya.
"Hidupnya tidak bahagia, penuh dengan segala jenis kesulitan, dan sangat sensitif, berpikir bahwa orang-orang menatapnya karena warna kulitnya... Semua orang sangat menyesal," paparnya. Dia kemudian mengatur penguburannya di Kastil Windsor.
Tuntutan agar jenazah dikembalikan bukanlah hal baru. Pada tahun 2007, Presiden negara itu Girma Wolde-Giorgis mengirim permintaan resmi kepada Ratu Elizabeth II agar jenazah dikirim kembali, tetapi upaya itu terbukti tidak berhasil.