Ahmad Munjizun, Peternak Muda Lombok yang Meraih Gelar Doktor di Amerika

Ahmad Munjizun
Sumber :

Viva Bandung – Ahmad Munjizun (32), seorang pemuda asal desa Batunyala, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini berhasil mendapatkan gelar doktor usai menyelesaikan pendidikan S-3 di North Carolina State Univetsity, Amerika Serikat.  

Maharani, Pahlawan dari Lombok bagi Para Petani Pohon Gaharu

Munjizun menjadi sorotan netizen usai video pidatonya di acara wisuda viral di media sosial. Dalam video tersebut, Munjizun menceritakan bahwa dirinya adalah seorang peternak yang berasal dari desa terpencil di Indonesia.

"Saya datang dari Indonesia, dari sebuah desa kecil, di pulau kecil bernama Lombok. Sebagai seorang anak, saya tumbuh memelihara binatang, kuda poni, dan sapi," ujar Ahmad Mujizun.

Mengenal Perbedaan iPhone 16 dan iPhone 15, Harga Hampir Mirip Kualitas Bersaing

Munjizun menyebutkan bahwa dirinya tidak pernah membayangkan akan meraih gelar doktor. Apalagi gelar tersebut dia dapatkan di salah satu kampus terbaik di Amerika Serikat. Bahkan pada awalnya, dia sama sekali tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris.

Dengan rasa percaya diri, doa, dan kerja keras, Munjizun berhasil membuktikan bahwa dirinya bisa meraih gelar tersebut. 

Teka-teki Kapan iPhone16 Masuk Indonesia Akhirnya Terkuak, Para Pecinta Apple Harus Siap-siap!

"Hari ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik. Menghasilkan sesuatu yang kamu tidak pernah bayangkan dalam hidupmu," kata Jizun.

Pemuda kelahiran 1992 itu terlihat sangat terharu ketika menyampaikan pidatonya. Dia tak kuasa membendung air mata dan mengaku senang memiliki teman yang sudah dianggap keluarga sendiri.

"Tinggal jauh dari rumah, aku tidak punya keluarga di sini, tapi aku punya teman yang aku anggap keluarga, mereka di situ" ucap Jizun sambil menunjuk ke arah teman-temannya.

"Terima kasih atas pundak kalian untukku menangis saat aku down. Aku tahu bahwa laki-laki mestinya tidak menangis, tapi saat ini aku ingin menangis," sambungnya.

Pemuda 32 tahun itu juga tidak melupakan mengucapkan terima kasih untuk keluarganya yang berada di Indonesia. Tanpa dukungan mereka, semua impiannya tidak akan tercapai.