Dampak Perayaan Waisak 2023 Terhadap Ekonomi di Candi Borobudur dan Sekitarnya
Viva Bandung – Febrina Intan, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) menyebutkan bahwa momentum Waisak 2023 di Candi Borobudur memberikan dampak ekonomi yang positif guna mendorong ekonomi setempat. Hal itu terlihat dari adanya peningkatan okupansi penginapan hingga menggerakkan UMKM.
Febrina juga mengatakan bahwa inklusivitas menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, setiap acara di kawasan yang dikelolanya, pelaku usaha di sekitarnya juga akan mendapatkan manfaat.
"Waisak adalah event yang dinanti-nantikan masyarakat sekitar Borobudur. Saat Waisak ekonomi impact-nya (dampaknya) sangat positif. Misalnya, homestay, ada pemberdayaan homestay untuk masyarakat di sekitar sini, itu sudah penuh. UMKM juga mereka mendapatkan impact-nya," katanya
Dia juga mengaku belum dapat menjelaskan jumlah angka dampak ekonomi atas perayaan Waisak ini. Harapannya, acara Waisak yang khidmat dan sakral bisa terus dilaksanakan. Begitu pula acara lain yang menyedot perhatian pengunjung.
"Bagi kami di Borobudur, event seperti ini tidak boleh hanya sekali. Setiap bulan harus ada sesuatu. Masyarakat tetap datang ke sini tidak hanya mengeksplorasi Borobudur sebagai cagar budaya tapi juga experience lain yang bisa dirasakan," katanya.
Ada beberapa program dan acara yang akan dilaksanakan di kawasan Candi Borobudur setelah ini. Di antaranya ada lomba maraton, eksplorasi, sampai program wisata spiritual.
TWC juga berharap bisa mendapatkan pasar dari Bangkok, Thailand yang mayoritas beragama Buddha.
Dengan begitu, Candi Borobudur bisa menjadi pusat spiritual tourism, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia.
"Mudah-mudahan bisa dapat market dari Bangkok ke YIA karena captive market-nya besar sekali. Bisa mendatangkan turis yang akan beribadah ke sini," katanya.
Sementara Injourney Maya Watono, selaku Direktur Pemasaran dan Program Pariwisatta PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), mengungkapkan bahwa sekarang pihaknya tidak hanya mementingkan kuantitas pengunjung, tetapi juga kualitasnya.
Untuk area Borobudur dan Joglosemar, Injourney akan mengutamakan heritage, culture, spiritual, dan economic impact dalam penataan dan pengelolaan Candi Borobudur.
"Kualitas tourism yang kita cari bukan sekadar kuantitas. Bisa increasing spent, durasi tinggal jangan cuma sebentar," kata Maya.