Bentuk Tim Khusus, MUI Akan Investigasi Langsung ke Ponpes Al Zaytun

Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Sumber :
  • VIVA.co.id

VIVA Bandung – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melakukan investastigasi langsung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu. Hal itu menyusul setelah ponpes pimpinan Panji Gumilang disebut-sebut sering melakukan kontroversi atau praktik menyimpang dari ajaran Islam.

MUI Himbau Masyarakat Doakan Timnas Indonesia Juara Piala Asia 2024 dan Lolos ke Olimpiade Paris

Seperti diduga mencapurkan barisan sholat laki-laki dan perempuan, menyanyikan lagu Yahudi, adzan dengan nada tidak seperti pada umumnya hingga yang terbaru memperbolehkan santri berzina karena dosanya bisa ditebus dengan uang.

Ketua MUI Bidang Pengkajian dan Penelitian, Prof Utang Ranuwijaya mengatakan, pihaknya telah membentuk tim investigasi yang terdiri dari  pengurus pusat, provinsi, hingga kabupaten untuk mengunjungi Ponpes Al Zaytun.

MUI Harap Momen Idul Fitri 1445 H Bisa Jadi Titik Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2024

“Sekarang tim sedang bekerja, mempersiapkan untuk mulai turun ke lapangan ke Al-Zaytun langsung, sudah dibentuk sub-sub timnya, yang ke lapangan itu ada 9 orang yang nanti langsung menuju ke sasaran ke Al-Zaytun,” kata Prof Utang, Selasa (6/6/2023).

Prof Utang menjelaskan, tim itu terdiri dari berbagai komisi di MUI. Diantaranya Komisi Fatwa MUI, Komisi Infokom MUI, lembaga dakwah khusus MUI, dan Lembaga Penashih Buku dan Konten Keislaman MUI. Selain itu, ada juga tim MUI dari Jawa Barat serta MUI dari Kabupaten Indramayu.

Tetapkan Idul Fitri Lebih Awal, MUI Sebut Praktik Jemaah Aolia Tidak Sesuai Syariat Islam

Prof Utang Ranuwijaya

Photo :
  • Mui.or.id

Kendati demikian, Prof Utang tidak membeberkan secara detail kapan kunjungan tersebut akan dilakukan. Ia hanya meminta agar masyarakat menyerahkan dan memercayakan hal tersebut kepada tim yang telah dibentuk.

“Itu tim ya, saya tidak bisa terlalu masuk ke tugas-tugas dan rencana-rencana tim yang akan bekerja. Kita jamin semua kegiatan mereka berjalan dengan baik dan menjadi rencana strategi mereka dalam melakukan tugas tim untuk mengkaji dan meneliti di lapangan, termasuk informasi yang mereka perlu gali dari lapangan dan dari banyak pihak tentunya,” ujar Prof Utang.

Prof Utang menegaskan, tim akan secepatnya melakukan kunjungan ke Ponpes Al Zaytun. Sebab, target perampungan hasil investigasi yang diberikan Ketua MUI harus rampung dalam waktu tiga bulan.

“Secepatnya mereka akan turun, karena memang pimpinan menargetkan, 1-2 bulan sampai paling lambat 3 bulan harus sudah selesai, rampung pembahasan penelitian termasuk turun ke lapangan langsung. Jadi, sesuai dengan SOP yang diberlakukan di MUI terkait dengan aliran-aliran keagamaan yang sedang ditangani diteliti dilakukan pengkajian,” pungkasnya.