Bongkar Praktik Aliran NII di Ponpes Al Zaytun, Alumni: Tidak Akan Terlihat...

alumni ponpes al zaytun indramayu
Sumber :

Viva Bandung –Belakangan ini nama Ponpes Al-Zaytun viral dengan berbagai kontroversi. secara geografis, pesantren ini terletak di wilayah Indramayu, Jawa Barat, beredar rumor bahwa itu selain digunakan sebagai tempat pendidikan juga digunakan untuk merekrut kader Nii baru. 

Bupati Indramayu Nina Agustina Emosi Usai Warga Sebut Nama 'Lucky Hakim'

Pondok pesantren ini disebut-sebut terhubung dengan NII KW 9. Salah satu tandanya adalah pengumpulan dana dengan cara bersedekah untuk kegiatan tertentu. 

alumni ponpes al zaytun indramayu

Photo :
  • -
LPS Likuidasi Bank Daerah di Indramayu Bangkrut Selamatkan Dana Nasabah

Salah satu Alumni Al Zaytun, Ikhsan menuturkan bahwa Al Zaytun merupakan pesantren yang sama dengan pesantren lainnya. 

“Kalau kami sebagai santri yang ibaratnya itu sekolah di sana itu normal aja. Nggak ada yang disebut seperti kemarin yang ditunjukkan bahwa di sana ada yang namanya kaderisasi dan rekrutmen. 

Buntut Diduga Lakukan Fitnah dan Intimidasi, Bahar bin Smith Kembali Terjerat Kasus Hukum

Selain itu, Ikhsan, seorang alumni Al Zaytun, menyatakan bahwa pada awalnya, dia masuk Al Zaytun karena keputusan orang tuanya. 

“Ada teman dari kakak saya yang memperkenalkan,” tutur Ikhsan. Senada dengan Ikhsan, Solihin pun mengatakan bahwa dirinya ditawarkan proposal rekrutmen oleh kenalan orang tua. 

Itu keliru dan salah besar. Faktanya adalah kalau memang ada kaderisasi dan rekrutmen kami yang dari angkatan kedua ini lulus 1.200 orang lebih itu yang tinggal di sana nggak nyampe 20 orang atau nggak nyampe 15 orang. 

Artinya berarti di sana kan nggak ada rekrutmen atau kaderisasi untuk yang dituduhkan itu,” tutur Ikhsan. 

Namun, Ikhsan pun mengatakan ada indikasi NII di Al Zaytun. Hanya saja, jika dicari, tidak akan terlihat. 

Selain itu, anggapan masyarakat Indramayu yang mengatakan bahwa Pesantren Al Zaytun tidak memberikan impact apapun terhadap Indramayu ada benarnya. Menurut Ikhsan, semua karyawan dan juga penghuni Al Zaytun tidak ada yang berasal dari masyarakat sekitar pesantren. 

Pun dengan penghuni tetap pesantren setiap tahunnya berkisar 15.000 hingga 20.000. Hal ini berbeda ketika acara 1 Muharram. Sebanyak 150.000 hingga 200.000 orang datang ke Al Zaytun. Ikhsan tidak mengetahui siapa dan dari mana massa tersebut datang.