Penjelasan Polisi Mengenai Dugaan Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung

Viral aliran sesat
Sumber :
  • Intipseleb

Viva Bandung – Masyarakat Kota Bandung dihebohkan oleh adanya kegiatan yang diduga penyebaran aliran sesat. Dugaan ini terekam kamera di wilayah Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat.

SMPN 216 Jakarta Klarifikasi soal Sisiwinya Hina Palestina di Restoran: Terjadi di Luar Jam Sekolah

Salah satu media yang mengunggah rekaman tersebut adalah Instagram @bdg.info.

"Oh my god, astaghfirullahu aladzim. Itu mereka ibadah tau, nari woy," kata si perekam video sebagaimana dikutip dari Instagram @bdg.info.

Tok! Pemerintah Umumkan Idul Adha 1445 H Bertepatan Hari Senin 17 Juni 2024

Kemudian dalam akun Twitter @txtdaribandung, video yang diduga aliran sesat ini beredar di grup WhatsApp. "Beredar di grup WhatsApp adanya aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung," tulis akun itu.

Akun tersebut juga memberikan peringatan agar masyarakat berhati-hati dalam beraktivitas di luar rumah. Alasannya adalah kegiatan keramaian yang sudah terjadi sebelum pandemi Covid-19.

Pakai Visa Haji Ilegal, 37 Jamaah Indonesia Ditangkap Polisi Saudi, Terancam Hukuman Berat

"Diimbau untuk para warga Gegerkalong (khususnya dari pertigaan KPAD sampai gerger Arum) untuk tetap berhati-hati jika keluar, dikarenakan malam ini sedang terjadi lagi keramaian aliran sesat yang udah pernah terjadi sebelum covid," tulis isi pesan tersebut.

Kapolsek Sukasari, Kompol M Darmawan menjelaskan pokok permasalahan itu karena ada perbedaan pemahaman tentang nilai dan praktik keagamaan setempat.

"itu hanya perbedaan pemahaman keagamaan saja. Suatu kelompok masyarakat yang melaksanakan ritual ibadah yang sedikit berbeda pada hari As'syuro," ujar Kompol Darmawan.

Namun, dia juga menjelaskan ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak setuju dengan pemahaman keagamaan yang dilakukan oleh pihak terduga. Mereka diduga melakukan aksi demonstrasi dengan narasi yang nyeleneh dan dipersepsikan sesat.

"Sehingga beberapa dari mereka melakukan aksi demonstrasi dan mendemonstrasikan narasi-narasi nyeleneh dan sesat," kata Darmawan.

Â