Kim Jong Un dan Vladimir Putin Saling Tukar Hadiah Senjata

Kim Jong Un dan Putin
Sumber :

VIVA Bandung – Pemimpin Korea Utara, Kim Jung Un secara tak terduga memperpanjang kunjungannya ke Rusia, di mana ia bertemu dengan Presiden Vladimir Putin untuk membicarakan kesepakatan senjata.

Perbandingan Kekuatan Militer Israel Vs Iran, Siapa Paling Unggul?

Dilansir dari BBC Internasional, Jumat, 15 September 2023, dua sejoli ini telah membahas kemungkinan kerja sama militer pada hari Rabu, 13 September 2023. Putin juga bersyukur menerima undangan dari Kim untuk mengunjungi Korea Utara, kata juru bicara Kremlin.

Moskow diketahui membeli senjata untuk perangnya terhadap Ukraina dan bantuan apa pun akan melanggar resolusi PBB, demikian peringatan Amerika. 

Tutorial Log In Yandex, Bisa Langsung Nonton Ratusan Film Secara Gratis

 

Kim Jong Un dan Putin

Photo :
  • -
Foto dan Video Pelaku Terorisme di Moskow Tersebar, Diinterogasi dengan Setrum Kelamin

 

Kim juga diterima dengan hangat oleh Putin di pusat ruang angkasa Vostochny, pada hari Rabu di Rusia. Pemimpin Korea Utara tersebut menghabiskan dua hari perjalanan ke sana dengan kereta mewah pribadinya yang antipeluru.

Menurut rekaman media pemerintah Rusia, menunjukkan kedua pemimpin tersebut tersenyum lebar saat mereka berjabat tangan, sebelum Putin secara pribadi mengantar Kim berkeliling pusat ruang angkasa.

"Mereka juga bertukar hadiah," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Putin memberi Kim sebuah sarung tangan dari pakaian antariksa yang telah berada di luar angkasa beberapa kali dan senapan buatan Rusia. Sebaliknya, Kim memberi Putin senjata buatan Korea Utara, dan hadiah lainnya.

"Putin kembali ke Moskow setelah pertemuan puncak tersebut, namun kunjungan Kim akan berlanjut selama beberapa hari," tambah Peskov tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pemimpin Korea Utara tersebut diperkirakan akan menghadiri pameran kapal perang Rusia, serta mengunjungi beberapa pabrik dan singgah di kota timur Vladivostok dalam perjalanan pulang.

Pertemuan hari Rabu antara kedua rezim yang terkena sanksi tersebut terjadi pada saat hubungan mereka dengan Barat berada pada titik terendah sepanjang masa.