dr. Djaja Ceritakan Kronologi Lengkap Pemeriksaan Jenazah Mirna: Dia Kekurangan Oksigen

Ahli Forensik, dr Djaja Surya Atmadja
Sumber :
  • Viva.co.id

Bandung - Dokter ahli forensik, Djaja Surya Atmadja hingga detik ini rupanya masih memegang teguh pendiriannya bahwa Wayan Mirna Salihin atau Mirna meninggal bukan karena sianida. Pada saat dr. Djaja diberi kesempatan berbicara di forum Catatan Demokrasi yang disiarkan langsung oleh tvOne, dokter Djaja menceritakan kronologi lengkapnya saat memeriksa jenazah Mirna Salihin yang diduga meninggal karena racun sianida.

Dituding Rachel Vennya Telantarkan Hewan Langka, Niko Al Hakim Beberkan Kronologi Sebenarnya

“Jadi sebelum formalin, saya lakukan pemeriksaan dari ujung rambut kepala sampai ujung kaki, depan, belakang semua saya periksa tidak ada luka, berarti tidak ada kekerasan fisik,” jelas dokter Djaja yang dikutip pada Kamis, 12 Oktober 2023.

“Yang kedua, saya lihat itu orang meninggal itu ada yang namanya lebam mayat di bagian belakang dia tidur, itu darah kan ke belakang tuh ngumpul itu ada biru-biru di belakang itu normal,” sambungnya.

Buya Yahya Komentari Soal Kematian Stevie Agnecya yang Diduga Kena Santet

Menurutnya sebagai dokter forensik, orang yang meninggal karena keracunan sianida itu mayatnya akan memiliki lebam terang dan warna wajahnya pun juga akan merah terang. Sedangkan pada saat itu jenazah Mirna berwarna lebam biru sehingga dianggapnya meninggal normal atau wajar, bukan keracunan.

“Kalo orang keracunan sianida, lebam mayatnya itu merah terang, mukanya pun merah terang, kenapa? Orang keracunan sianida itu seperti tikus yang jatuh ke lumbung padi itu mati kelaparan. Jadi, oksigen banyak di dalam darah tapi oksigennya gak bisa dipakai, kenapa? Sianida yang tidak sempat didetoksifikasi karena masuknya banyak dia menghambat enzim pernapasan,” terang dokter Djaja lagi.

Pengakuan Stevie Agnecya Sebelum Meninggal Dunia, Pernah Disantet hingga Temukan Benda Aneh di Tubuh

Wayan Mirna Salihin

Photo :
  • Viva.co.id

“Jadi akibatnya apa? Gara-gara kekurangan oksigen otak bisa mati, bisa kejang-kejang, paru dia sesak napas dan lain-lain itu gejalanya, tapi karena oksigennya banyak maka lebam mayatnya tuh tidak hitam, tidak biru, merah terang,” lanjutnya menjelaskan.

Halaman Selanjutnya
img_title