Santri Ponpes Benteng Gantung Diri di WC Pakai Tali Plastik, Gegara Dibully?
- istimewa
Bandung – Seorang santri berusia 15 tahun dengan inisial RY dikabarkan meninggal dunia karena melakukan bunuh diri dengan menggunakan tali plastik di kamar mandi Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa, yang menghebohkan.
Seorang santri bernama RY meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa (PPUW) menggunakan tali plastik.
Sebelum melakukan tindakan bunuh diri, disebutkan bahwa santri tersebut mengalami konflik dengan rekan sejawatnya.
Disebutkan bahwa RY secara aktif terlibat dalam tindakan kekerasan (bully) terhadap seseorang yang merupakan temannya, tetapi beruntungnya, beberapa individu berhasil menghentikannya.
Ternyata, santri ini masih menempati tempat di kelas XI yang menandakan bahwa tidak lama lagi akan menyelesaikan pendidikan di Ponpes tersebut.
Akan tetapi, RY yang dicatat sebagai murid agama ini dianggap orang yang memiliki banyak kesulitan karena sering melakukan kegiatan yang merusak.
Hal tersebut adalah alasan mengapa remaja berusia 15 tahun tersebut sering mengalami kesulitan yang menyebabkan rasa malu bagi dirinya dan keluarganya.
Puncaknya pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023, RY melaksanakan tindakan kekerasan terhadap dua murid lainnya, SU dan KA.
Setelah dilakukan penyelidikan, sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya, santri tersebut sempat meninggalkan selembar kertas yang ditujukan untuk ibunya.
Mengenai isi dalam surat tersebut, sang santri yang masih muda merasa menjadi beban bagi keluarganya sehingga memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Pada tanggal 1 November 2023, Viva Bandung mengambil informasi dari akun Instagram @beritasatu dan mempublikasikan seluruh konten surat wasiat tersebut sebagai berikut.
“ Maaf, ibu, saya tidak pernah membuat ibu bahagia, saya hanya bisa membuat ibu merasa kecewa terus-menerus.
Saya akan pergi meninggalkan bumi ini demi kebahagiaan ibu di tempat ini. Aku selalu menjadi sumber masalah dan merasa bersalah karena membuat orang di rumah merasa malu.
Tidak ada orang yang bahagia dengan kehadiran saya di bumi ini kecuali ibu. Mohon untuk menyampaikan permintaan maaf saya kepada keluarga di rumah.
Aku permisi pulang Bu, aku mau pergi bersama (almarhum) bapak. Tolong doakan aku. Aku memang tidak berguna tinggal di dunia ini”, tulis si anak sebelum gantung diri.