Semangka Jadi Simbol Perlawanan Palestina, Begini Sejarahnya

Semangka simbol perlawanan rakyat Palestina
Sumber :
  • Viva.co.id

Bandung - Belakangan ini, media sosial (medsos) diramaikan dengan postingan buah semangka yang dilakukan oleh orang-orang yang memberikan dukungan terhadap rakyat Palestina. Hal itu buntut serangan Israel yang membabi buta terhadap wilayah Gaza beberapa hari ini. Tercatat per-26 hari perang antara Israel dan Palestina, sudah lebih dari 8700 warga Gaza yang meninggal akibat serangan udara dan darat yang dilakukan oleh pemerintah Israel.

Rizieq Shihab Minta Presiden Prabowo Tidak Takut Suarakan Kemerdekaan Palestina

Berbagai bentuk dukungan terhadap Palestina mulai disuarakan oleh masyarakat Internasional. Mulai dari pertemuan di PBB, memberikan bantuan logistik, hingga memberikan dukungan lewat media sosial. Salah satu yang sedang ramai di medsos adalah postingan buah semangka yang memiliki simbol perlawanan rakyat Palestina. Ko bisa buah semangka dijadikan simbol perlawanan? berikut sejarahnya. 

Semangka jadi simbol perlawanan Palestina

PA 212 Minta Prabowo Buka Pendaftaran Jihad ke Palestina

Semangka simbol perlawanan rakyat Palestina

Photo :
  • Viva.co.id

Melansir laman Bon Apetit, kasus ini bermula di tahun 1960an, semangka dijadikan warga Palestina sebagai simbol bentuk perlawanan terhadap Israel. Tahun 1967, saat perang besar enam hari berkecamuk antara Israel dan negara tetangganya, termasuk Suriah, Yordania dan Mesir. Pemerintah Israel memberikan ultimatum larangan pengibaran bendera Palestina di perbatasan wilayahnya sebagai pencegahan bangkitnya nasionalisme Palestina dan Arab.

Ditanya Prabowo soal Palestina, Menlu AS Beri Jawaban Mengejutkan

Ketika perjanjian Oslo 1993 memberikan kelonggaran terhadap warga Palestina yang berada di wilayah jajahan Israel, larangan tersebut resmi dicabut.  Dibalik masa-masa perang dan perjanjian, buah semangka dijadikan simbol protes. bukan tanpa sebab, semangka warnanya memiliki kemiripan dengan bendera Palestina. Buahnya berwarna merah, kulitnya berwarna hijau putih, serta bijinya yang berwarna hijau.

Buah ini juga tumbuh subur di Palestina, sehingga tak jarang para warga yang melakukan demonstrasi terhadap penjajahan di Gaza dan Tepi Barat membawa irisan buah ini sebagai pengganti bendera.  Kini, Israel memang tidak melarang mengibarkan bendera Palestina berdasarkan hukum.

Halaman Selanjutnya
img_title