Profil Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Kasus Gratifikasi Rp7 Miliar

Wamenkumham, Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Eddy Hiariej resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan gratifikasi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penetapan terhadap Eddy pada Kamis, 9 November 2023. 

Prabowo Beri Sinyal Jokowi Masuk Gerindra Usai Dipecat PDIP

"Penetapan tersangka Wamenkumham, benar, itu sudah kami tandatangani sekitar dua minggu lalu," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dilansir Jumat,10 November 2023.

 Terbongkarnya kasus yang melibatkan Eddy, berawal dari laporan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, 14 Maret 2023. Eddy diduga menerima gratifikasi sebesar Rp7 miliar dari pengusaha bernama Helmut Hermawan yang meminta konsultasi hukum kepada Eddy. Tidak hanya Eddy, ada tiga tersangka lain yang ditetapkan tersangka oleh KPK.

JAN Desak Hasto-Connie Klarifikasi atas Tuduhan dalam Podcast Akbar Faizal Uncensored

Berikut profil singkatnya: 

Wamenkumham, Edward Omar Syarif alias Prof Eddy

Photo :
  • YouTube Curhat Bang Denny Sumargo
15 Contah Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2024, Bikin Hati Bergetar

 

Melansir laman Kemenkumham, Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej lahir di Ambon, Maluku, 10 April 1973. sekarang genap berusia 50 tahun. Eddy lulus SMA tahun 1992, kemudian melanjutkan S1 nya di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Hukum pada 1993-1998. Kemudian melanjutkan S2 jurusan Ilmu Hukum di kampus yang sama pada 2002-2004, lalu melanjutkan S3nya di UGM pada 2007-2009. Eddy memulai karirnya sebagai Dosen di Fakultas Hukum UGM tahun 1999.

Kemudian menjadi Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UGM tahun 2002-2007. Pada tahun 2010, dirinya berhasil meraih gelar tertinggi di bidang akademis. Pada usia 37 tahun yang masih tergolong muda, Eddy dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Hukum Pidana UGM.     

Pada tahun 2017 hingga 2020, Eddy juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum dan LLM Program UGM sebelum akhirnya ia dilantik menjadi Wakil Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Ia mulai menjabat sebagai Wamenkumham setelah dilantik oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020, dirinya mendampingi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

Nama Eddy Hiariej muncul sebagai saksi ahli dalam kasus perselisihan hasil Pemilihan Presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi, di mana ia memberikan kesaksian untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain itu, ia juga sering menjadi saksi dalam kasus penistaan agama yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2017.

Selama perjalanan kariernya, mantan Wakil Rektor ini juga telah menerbitkan beberapa buku, seperti Asas Legalitas dan Penemuan Hukum dalam Hukum Pidana (2009), Teori dan Hukum Pembuktian (2012), Prinsip-prinsip Hukum Pidana (2016), Pengantar Hukum Pidana Internasional (2009), Hukum Acara Pidana (2015), Pengadilan Atas Beberapa Kejahatan Serius Terhadap HAM (2010), dan lain-lain.

Penampilan terbaru yang menarik perhatian dari Eddy adalah ketika dia menjadi salah satu pembicara dalam serial dokumenter Netflix yang membahas kasus pembunuhan 'Kopi Sianida' yang melibatkan Wayan Mirna Salihin dan Jessica Kumala Wongso, yang berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso".