2 Negara Mayoritas Muslim Penuhi Kebutuhan Minyak Israel Saat Gaza Dibombardir

Warga Palestina
Sumber :
  • Pixabay / hosny_salah

VIVA Bandung - Belakangan ini, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tengah gencar-gencarnya menyerukan negara-negara Islam dan mayoritas Islam untuk memboikot segala sesuatu yang berkaitan dengan Israel, salah satunya minyak bumi. Hal itu lantaran kekejaman yang dilakukan oleh Israel ke jalur Gaza, Palestina.

PA 212 Minta Prabowo Buka Pendaftaran Jihad ke Palestina

Sebagai informasi, wilayah Timur Tengah merupakan sumber utama produksi minyak dan gas dunia, hampir seluruh negara bergantung padanya. Namun, negara Yahudi ini tidak bergantung pada negara-negara Arab untuk pemasokan kebutuhan minyaknya.

Melansir dari laman Zee News, menurut perusahaan analisis Kepler, sejak pertengahan Mei saja, negara penjajah Palestina itu telah mengimpor 220.000 barel minyak mentah per harinya. Sebagian besar diimpor dari dua negara mayoritas Islam, yaitu Kazakhstan dan Azerbaijan. Selain dari itu, Israel juga mendapatkan impor minyak dari negara-negara Afrika Barat, terutama Gabon. Sekutu Israel seperti Amerika dan Brasil juga bisa dijadikan alternatif.

Ditanya Prabowo soal Palestina, Menlu AS Beri Jawaban Mengejutkan

Meski begitu, Israel sebetulnya memiliki cadangan minyak dalam negeri, tapi belum cukup untuk memenuhi kebutuhan negaranya. Negara pimpinan Netanyahu ini dapat memproduksi hanya sedikit saja minyak mentah, masih harus impor untuk memenuhi konsumsinya. Israel mampu menghimpun minyak dari berbagai sumber, agar tidak mendapat ancaman politik dari negara-negara Arab yang mendukung Palestina.

Ilustrasi masjid Al-Aqsa di serang polisi Israel

Photo :
  • Instagram @palestina_aqsa
Rudal Hipersonik Iran Tembus Iron Dome dan Hujani Israel

Negara Zionis ini memiliki tiga terminal impor minyak mentah, yaitu Ashkelon dan Haifa di pantai Mediterania, serta Eilat di Laut Merah. Terminal Ashkelon merupakan yang paling penting karena mengelola sekitar 180.000 barel per hari. Terminal ini terletak dekat dengan Gaza dan ditutup setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Sejak tahun 2020, terminal Eilat belum menerima minyak mentah sedikit pun, sementara terminal Haifa menerima sekitar 40.000 barel per hari, menurut informasi dari Kepler. Israel hanya memperoleh sedikit sekali pasokan minyak mentah dari produsen di Timur Tengah dan sama sekali tidak ada dari Iran.