MUI Haramkan Produk Pro Israel, Bagaimana dalam Pandangan Islam?
- Istimewa
VIVA Bandung – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengharamkan sejumlah produk pro Israel melalui fatwa Nomor 83 Tahun 2023 Tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina. Kemudian sejumlah produk itu dikabarkan akan diboikot.
Akibat hal itu, banyak masyarakat yang menilai keputusan itu akan berdampak terhadap para pekerja yang ada di perusahaan tersebut.
Lantas bagaimana pandangan dalam Islam terkait hal itu? Ustaz Dasad Latif menjelaskan bahwa setiap keputusan pasti ada dampak positif dan negatifnya.
“Setiap keputusan dalam hidup ada plus minus,” kata Ustaz Das’ad Latif dikutip dari tvOneNews, Rabu (15/11/2023).
Ustaz Dasad Latif mengatakan boikot ini memang mungkin berdampak kepada para pekerja. Namun yang terancam hanyalah gajinya. Sementara di Palestina terancam jiwanya.
“Dalam sebuah keputusan ada skala prioritas,” ujar Ustaz Dasad Latif.
“Jika ini berdampak pada pekerjaannya, insyaAllah hanya gaji tapi tidak mengancam jiwa, sementara di Palestina mereka tewas, " sambungnya.
Tak hanya itu, Ustaz Das’ad Latif menegaskan bahwa saat ini Israel sudah mengisolasi warga Palestina.
“Israel menutup pintu, Palestina diisolasi, itu lebih diprioritaskan,” ucap Ustaz Das’ad Latief.
Ia menyampaikan bahwa keputusan ini memang akan berdampak. Namun semua pihak terutama umat Islam diharapkan bersabar.
“Memang ada dampak. Ini dibutuhkan kesabaran,” ungkap Ustaz Das’ad Latief.
“Jika ia bersabar, misalnya gaji dikurangi dalam beberapa bulan, pasti dinilai sebagai pahala oleh Allah SWT,” tukasnya.
Ustaz Das’ad Latief juga menyarankan agar setiap Muslim terus manfaatkan media sosial (medsos) untuk sebarkan kejahatan Israel. Hal ini tentu dengan tujuan genosida Israel di Palestina dihentikan.
“Dengan media sosial, manfaatkan medsos sebarkan kejahatan Israel,” tutur Ustaz Das’ad Latif.
Menurutnya, tindakan boikot jika dilakukan konsisten maka akan berdampak pada ekonomi zionis Israel.
“Hal ini agar supaya bangsa Palestina dapat perhatian dari dunia,” jelas Ustaz Das’ad Laif.
Ia mengingatkan bahwa semua pihak jangan berburuk sangka dengan anjuran boikot ini.
“Kita tak boleh bersangka buruk, ini tidak hanya atas pertimbangan agama tapi kemanusiaan juga,” kata Ustaz Das’ad Latif.
“Jika ia punya moral pasti tidak setuju dengan genosida yang Israel lakukan di Palestina,” tandasnya.