Bayi Prematur Meninggal di Klinik Alifa, Sang Ibu Anggap Klinik Lepas Tanggung Jawab
- Viva.co.id
VIVA Bandung - Bayi prematur dengan berat 1,7 Kg yang tewas di Tasikmalaya memasuki babak baru. Bayi malang tersebut terlahir dari pasangan Nisa Armila (22) dan Erlangga Surya Pamungkas (23). Belakangan ini sang ibu bayi mengungkap hal yang mengejutkan.
Pasalnya, diduga pihak klinik Alifa mencoba lari dari tanggungjawab kematian sang bayi. Saat pihak keluarga mendatangi klinik untuk meminta pertanggung jawaban, pihak klinik sudah melakukan penutupan.
"Selama di rumah, napas bayi sesak dan lemas. Kami telepon pihak klinik, tidak ada jawaban. Padahal itu penting. Kami mau tahu penanganan pertama gimana. Selasa malam, bayi tidak bergerak. Kami kesana, tutup. Padahal kan penting dan darurat. Klinik juga 24 jam," Kata Nisa.
Keluh kesah Nisa tidak hanya itu, dirinya juga mengeluhkan dengan pelayanan klinik yang harusnya mengecak tiap 1 jam, tapi pada faktanya perawat di sana mengecak tiap 4 jam sekali. Padahal Nisa sangat mengkhawatirkan karena kondisi sang bayi yang bisa dibilang prematur.
"Misalnya kurang penanganan. Bayi katanya mau dicek sejam sekali, tapi tidak ada. Jadi di inkubator hanya empat jam, padahal bayi beratnya kurang, hanya 1,7 kilogram. Saya lahir tidak prematur. Lahir setelah 9 bulan dan normal," ujar Nisa.
Menurut informasi dari salah satu sodara ibu bayi tersebut, dengan nama akun Instagram @nadiaanastasyasilvera, pihak keluarga sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Tasikmalaya Kota.