Alasan Etnis Rohingya Terusir, Kini Mencari Kehidupan Layak di Negara Islam, Termasuk Indonesia

Ratusan pengungsi Rohingnya kembali mendarat di Aceh
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung Belakangan ini, Indonesia menjadi sorotan dunia karena kedatangan pengungsi Rohingya dari kamp-kamp di Bangladesh. Mereka berbondong-bondong memasuki wilayah Aceh dengan menggunakan kapal kayu yang kerapkali melebihi kapasitas.

Ditolak Masyarakat Aceh, Ustadz Derry Sulaiman Siap Tampung Pengungsi Rohingnya

Hingga saat ini, sudah lebih dari 1.000 etnis Rohingya yang telah tiba di Indonesia. Mereka mencari tempat tinggal yang lebih layak karena mengalami diskriminasi di Myanmar dan teror di Bangladesh.

Ratusan pengungsi Rohingnya kembali mendarat di Aceh

Photo :
  • Viva.co.id
Imigran Rohingnya Kembali Mendarat di Aceh, UNHCR Langsung Bertindak

Lantas, Siapa Etnis Rohingya yang Berlabuh di Aceh?

Semuanya bermula dari kebijakan diskriminatif pemerintah Myanmar sejak akhir tahun 1970-an yang memaksa ratusan ribu Muslim Rohingya untuk meninggalkan rumah mereka di negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha tersebut. 

Datang Lagi, Sebanyak 202 Pengungsi Rohingnya Kembali Mendarat di Aceh

Akibatnya, banyak dari etnis Rohingya tersebut melarikan diri dan mencari perlindungan di negara-negara lain, salah satunya adalah Indonesia. Menurut Council on Foreign Relations, Rohingya adalah etnis minoritas Muslim yang mengikuti aliran Sunni dengan pengaruh Sufisme.  

Pada abad ke-15, ribuan umat Islam datang ke Kerajaan Arakan di Burma. Migrasi etnis Rohingya tersebut berlanjut pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. 

Namun, setelah Burma merdeka pada tahun 1948 dan berganti nama menjadi Myanmar, pemerintahnya menolak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negara. Mereka menganggap Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, padahal sejarah membuktikan bahwa keberadaan mereka sudah lama ada di Myanmar. 

Mereka menghadapi berbagai hambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari di Myanmar. Pemerintah Myanmar membedakan mereka dengan penduduk biasa melalui kartu identifikasi. Rohingya diberikan kartu identifikasi berwarna putih yang berbeda dengan warga negara Myanmar. 

Warna putih tersebut menunjukkan bahwa mereka hanya terdaftar sebagai warga sementara dengan beberapa hak, tetapi tidak diakui sepenuhnya sebagai warga negara. Selain itu, mereka juga dibatasi dalam hal pernikahan, pekerjaan, pendidikan, dan kebebasan bergerak.

Imigran Rohingya Mendarat di Aceh Utara, Kamis, 16 November 2023

Photo :
  • Viva.co.id

Mereka harus meminta izin sebelum menikah dan bahkan seringkali harus memberi suap kepada pihak berwenang agar diizinkan menikah. Untuk pindah ke rumah baru atau bepergian ke luar kota, mereka juga harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak etnis Rohingya yang mencoba melarikan diri dan mengungsi untuk mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain. Mereka memiliki tujuan untuk bermigrasi ke negara-negara Islam seperti Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh.