Santri di Kediri Tewas Dianiaya Senior, KPAI Minta Hak Keluarga Korban Dipenuhi

KPAI.
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Belakangan ini, kasus kekerasan di lingkungan pendidikan tengah menjadi sorotan.

Profil Salwan Momika, Atheis Liberal yang Bakar dan Injak Al-Quran di Hari Idul Adha

Terlebih, setelah kejadian tewasnya santri di salah satu Ponpes di Kediri berinisial BM (14) yang ditemukan tewas akibat dianiaya seniornya.

Menanggapi hal itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APKB) Kabupaten Kediri untuk bisa memastikan hak keluarga korban bisa terpenuhi.

Kualat! Salwan Momika Alami Hal Buruk Setelah Bakar dan Injak Al-Quran

Tidak hanya itu, KPAI juga meminta secara khusus kepada Kepolisian Resort Kota Kediri untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan ini, dan memastikan keempat pelaku dihukum sesuai prosedur yang berlaku.

Anggota KPAI sekaligus pengampu klaster pendidikan, waktu luang, dan agama, Aris Adi Leksono, mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kasus kekerasan kerap terjadi berulang di Pondok Pesantren hingga menelan korban jiwa.

Salwan Momika Bakar Al-Quran di Tempat Umum, Tiba-Tiba Tewas Secara Misterius

Oleh karena itu, KPAI akan melakukan sidak ke lokasi kejadian untuk memastikan hak-hak korban dapat terpenuhi dengan maksimal.

"KPAI berharap dalam menangani kasus ini, anak yang berhadapan dengan hukum baik korban, saksi, maupun anak berkonflik hukum harus dilihat sebagai korban sebab mereka membutuhkan penanganan hukum yang cepat dan profesional. Kemudian juga agar ditangani dengan cepat, komprehensif dan melibatkan para pihak yang berkompeten dan tentunya berdasarkan Undang-Undang SPPA " tutur Aris, dalam pernyataannya, Kamis 29 Februari 2024.

Halaman Selanjutnya
img_title