Pengakuan Mengejutkan Mantan Santri Gus Samsudin, Ungkap Trik-trik Pengobatan
- Viva.co.id
VIVA Bandung – Gus Samsudin kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, karena video ceramahnya yang memperbolehkan suami dan istri bertukar pasangan, asalkan suka sama suka. Pernyataan ini menuai kontroversi dan membuatnya dilaporkan ke Polda Jatim.
Akibat video tersebut, Polda Jatim menangkap Gus Samsudin untuk menjalani pemeriksaan. Penangkapan dilakukan karena Polda Jatim khawatir Gus Samsudin akan melarikan diri.
Gus Samsudin dikenal sebagai pemilik padepokan di Blitar yang menawarkan pengobatan spiritual.
Ia memiliki banyak pengikut, namun juga tak luput dari kritikan, terutama setelah Pesulap Merah membongkar trik-trik pengobatannya.
Baru-baru ini, seorang mantan anak buah Gus Samsudin bernama Ian membeberkan pengalamannya selama di padepokan.
Ian mengaku bahwa pasien yang ingin ditangani secara khusus harus membayar lebih mahal dan akan "diperlihatkan" trik-trik tertentu.
"Awalnya (saya) pasien, masalah nasab. Keluhannya sering marah, kalau emosi tidak terkontrol," ungkap Ian, anak buah Gus Samsudin, dilansir dari channel YouTube dr. Richard Lee, MARS.
Awalnya, Ian adalah salah satu pasien yang kemudian tinggal di padepokan Samsudin selama tujuh bulan.
Ian mengungkapkan bahwa setelah video Gus Samsudin diunggah di YouTube, padepokan Samsudin mulai didatangi banyak tamu atau pasien.
"Yang ditangani secara khusus, lebih mahal. Dimasukkan ke dalam ruangan, kemudian ada trik-trik yang dimainkan," ungkap anak buah Samsudin.
Ian juga mengungkapkan bahwa setiap penanganan khusus, para santri yang membantu akan mendapatkan bonus sebesar Rp100 ribu. Ada sekitar 38 santri yang ikut dengan Gus Samsudin.
Tugas para santri tersebut meliputi kegiatan seperti mandi malam, wiritan, dan lain-lain.
Namun, Ian sendiri mengaku tidak ingin dipanggil "ustaz" karena merasa malu, karena latar belakangnya tidak sesuai.
"Di sini enggak, sok-sokan dipanggil ustaz, padahal ngajinya cuma alif ba' ta'. Semua santri dipanggil ustaz sama pasien," kata Ian.
"Saya nggak mau dipanggil ustaz, malu, background saya bajingan, ngapain dipanggil ustaz," tegasnya.