Sedih, Warga Palestina Sholat Tarawih di Reruntuhan Puing Bangunan Gaza

Warga Palestina
Sumber :
  • Istimewa

Bandung – Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan sholat tarawih ketika bulan Ramadhan tiba. Sholat tarawih biasanya diadakan secara bersama-sama di masjid atau di tempat terbuka.

Bukan H-7 atau H-3 Lebaran, Ini Waktu Terbaik Serahkan Zakat Fitrah Kata Ustaz Firanda Andirja

Demikian juga dengan penduduk Gaza yang saat ini sedang mengalami konflik Israel-Hamas sejak tanggal 7 Oktober 2023 yang lalu.

Pada hari Minggu malam tanggal 10 Maret 2024, warga Palestina melakukan sholat tarawih pertama di situs Masjid Al-Farouq di kota Rafah. Masjid tersebut telah hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza.

Rahasia Ampuh Usir Bau Mulut Membandel Saat Puasa, Berikut 6 Tipsnya

Masjid Al-Farouq yang hancur akibat serangan Israel, kini tidak bisa lagi digunakan untuk beribadah. 

Meskipun demikian, hal tersebut tidak mengurangi tekad mereka untuk beribadah, dan meskipun suhu udara dingin, ratusan penduduk Palestina di Gaza tetap menjalankan sholat tarawih di area reruntuhan masjid tersebut.

Laksanakan Tarawih Tapi Belum Sholat Isya, Bagaimana Hukumnya?

Sebuah video viral di berbagai platform media sosial, termasuk X, menampilkan warga yang terdampak oleh konflik sedang melakukan sholat taraweh di tengah reruntuhan dan kegelapan. Mereka memanfaatkan lampu dan speaker portabel untuk mengadakan sholat berjemaah.

https://x.com/GlobeEyeNews/status/1766918302167966039?s=20 

Namun, warga Gaza menghadiri sholat sunnah tersebut dalam jumlah kecil karena khawatir Israel akan menargetkan mereka, melansir Anadolu Agency, Rabu, 13 Maret 2024.

Warga Gaza masih menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan meskipun terjadi konflik Israel-Hamas yang berkepanjangan sejak 7 Oktober 2023, di tengah usaha dari negara-negara Arab dan internasional untuk mencapai perdamaian secepat mungkin.

Konflik antara Israel dan Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan lebih dari 31. 000 korban jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan, serta menciptakan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendapat tuduhan "genosida" secara internasional.