Mengerikan! Dokter Kejiwaan Ungkap Isi Percakapan dengan Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis
- tvonenews.com
VIVA Bandung – Seorang suami di Ciamis, Tarsum (41), tega memutilasi istrinya, Yanti (40), dalam aksi kejam yang menggemparkan netizen.
Saat ini, Tarsum telah ditangkap dan menjalani pemeriksaan, termasuk pemeriksaan kejiwaan.
asil pemeriksaan dokter kejiwaan RSUD Ciamis, menunjukkan bahwa Tarsum mengalami depresi.
Pelaku, Tarsum (41), saat ini masih diam dan hanya berbicara ketika ditanya. Terkadang ia diajak bicara dengan baik oleh dokter kejiwaan, namun tiba-tiba menanyakan keadaan keluarganya dan istrinya yang telah dimutilasi.
"Dokter bilang menyampaikan memang ditanya seperti biasa. Setelah pertanyaan biasa ada kecenderungan nyambung kadang tidak nyambung."
"Jadi memang kondisinya sudah stabil tapi setelah lama kelamaan diam kembali lagi. Justru menanyakan keluarganya. Istrinya bagaimana," kata Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin, dikutip Rabu (8/5/2024).
Hal ini menjadi dasar rujukannya ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua untuk observasi lebih lanjut selama 14 hari.
"Ya kata dokter, tersangka menanyakan keluarganya sehat bagaimana istrinya. Kita belum bisa memastikan itu. Perlu observasi 14 hari. Mungkin terpukul terguncang," jelasnya.
Kepala Satuan Reskrim Polres Ciamis Ajun Komisaris Polisi Joko Prihatin mengungkapkan hasil pemeriksaan dokter ahli jiwa perihal tersangka kasus mutilasi terhadap istrinya sendiri yang viral di Ciamis.
Menurutnya, pelaku mengalami depresi sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Bandung, untuk menjalani perawatan sebelum kembali dilakukan proses hukum
"Kata dokter kejiwaan, yaitu perlu observasi karena mengalami depresi, untuk berat ringannya belum bisa dipastikan, nanti ada surat rujukan yang harus disampaikan ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua," ujar Ajun Komisaris Polisi Joko Prihatin kepada wartawan di Ciamis, Selasa (7/5/2024).
"Dokter kejiwaan dari RSUD Ciamis menyatakan bahwa pelaku akan dirujuk ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan observasi lebih lanjut supaya nanti menentukan layak atau tidaknya proses hukum selanjutnya," jelasnya.
Hasil observasi di RSJ akan menjadi dasar pembahasan dengan kejaksaan terkait penanganan hukum lanjutan terhadap tersangka.
Selama pemeriksaan dan di sel tahanan, Tarsum cenderung diam dan hanya berbicara ketika ditanya.
Saat ditanya dokter kejiwaan, ia terkadang bisa diajak bicara dengan baik, tetapi tiba-tiba ia menanyakan keadaan keluarganya dan keberadaan istrinya yang telah menjadi korban mutilasi.
"Makanya perlu observasi ke depan tentang kejiwaannya, mungkin terpukul, terguncang, perlu observasi," lanjut dia.
Kepolisian masih belum dapat menggali keterangan lebih jauh dari Tarsum karena diduga kuat mengalami gangguan mental.
Bahkan, belakangan pihak kepolisian turut melibatkan ahli psikologi atau kejiwaan dalam upaya memastikan kondisi kesehatan mental pelaku.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Ciamis, AKBP Akmal mengatakan pemeriksaan kejiwaan pelaku berlangsung pada Senin (6/5/2024).
"Sudah diperiksa (kejiwaannya)," kata Akmal saat dikonfirmasi tvOnenews.com, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Sebelumnya, Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, mengatakan bahwa pelaku sempat terlihat berperilaku tak wajar saat ditangkap usai aksi pembunuhan dan mutilasi.
"Awal peristiwa terjadi, kondisi psikisnya belum stabil. Serangan sudah lebih tenang," katanya.
Karena hal itu, Akmal mengaku pihaknya menempatkan pelaku di sel khusus dan terpisah dengan tahanan lainnya.
"Dipisah, masih sel isolasi," ungkapnya.