Gegara Butuh Uang, ART Muda Ini Rela Jadi Pemuas Nafus Majikan: Seminggu Bisa Dua Kali
- tvonenews.com
Bandung - Seorang mantan asisten rumah tangga (ART) dipilih sebagai narasumber di podcast milik Rey Utami.
Bunga (nama samaran) mengaku pernah melakukan perselingkuhan dengan suami majikannya di saat keadaan rumah mulai sepi.
Karirnya sebagai ART dimulai sejak Bunga lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tak punya biaya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya, jadi asalan Bunga memilih bekerja sebagai ART.
Saat itu, Bunga diterima kerja oleh majikan yang telah memiliki suami dan dua orang anak.
“Kerja di rumah sebagai pembantu rumah tangga. Saya waktu itu baru lulus SMP, dia punya anak 2 orang,” ujar Bunga dikutip kanal YouTube Reyben Entertainment.
Dua bulan bekerja di sana, suami majikan yang biasa ia panggil Bapak perlahan demi perlahan mulai berani menggodanya.
“Majikan yang cowok 2-3 bulan nawarin mau nggak ngelayanin saya,” kata Bunga.
Awalnya, Bunga takut dengan majikannya hingga memilih untuk tidak merespon godaan dari suami majikannya tersebut.
“Dia tuh udah sering ngeraba-raba, megang-megang lah. Saya bilang takut ketauan sama ibu, terus dia bilang saya kaya gini kalau istrinya nggak di rumah aja. Awalnya saya gak respon,“ sambungnya.
Hingga suatu ketika Bunga dan suami majikannya pernah ada dimomen berdua saja di rumah.
Saat itulah suami majikannya mulai berani datang ke kamar Bunga dan meminta untuk dilayani.
“Waktu saya di rumah cuma berdua sama majikan yang cowok, dia nyamperin ke kamar. Ngeraba-raba, langsung deh disitu kejadian,” ujar Bunga.
Saat itu Bunga merasa diancam hingga mau menuruti keinginan suami majikannya tersebut untuk melakukan hubungan badan.
“Dia juga ngancem, kalo saya nolak bapaknya bakal bilang ke ibu, saya kan takut. Makanya saya nurut,” kata Bunga.
Setelah sekali melakukan, suami majikannya terlihat ketagihan hingga selalu minta jatah ke Bunga saat istrinya tidak ada di rumah.
Bahkan, Bunga mengaku jika suami majikannya tersebut tidak pernah membiarkannya menganggur.
“Seminggu bisa 2 kali. Pokoknya kalau ada waktu kosong, si Bapak tuh nggak pernah ngebiarin saya, langsung ('main'),” kata Bunga dikutip kanal YouTube Reyben Entertainment.
Kegilaan suami majikannya itu semakin lama semakin intens. Bahkan, saat mengantarkan anaknya sekolah, keduanya sempat melakukan hal terlarang di dalam mobil.
Satu tahun berlalu, hubungan di antara keduanya semakin menjadi, bahkan mereka pernah melakukan hubungan hampir di setiap sudut ruangan.
“Saya kan sampai setahun disitu, begituan terus sama majikan saya. Saya pernah main sama bapak di rumah, di kamar mandi, di mobil juga,” kata Bunga.
Namun, seiring berjalannya waktu, Bungan mengaku ketagihan. Pasalnya, setiap kali berhubungan, suami majikannya selalu memberikan uang.
“Saya suka dapet duit dari Bapak. Kan gaji ART kecil ya, kadang suka dikasih Rp2 juta lah. Tapi ya gitu (saya dipake),” ujar Bunga.
Meski begitu, satu tahun berlalu, perselingkuhan antara Bunga dan suami majikannya tersebut mulai sedikit terendus.
Majikannya mulai curiga karena keduanya sering curi-curi pandang.
“Ibunya mulai curiga, karena di rumah itu sering tatap-tatapan sama si bapak," ujarnya.
Belum kegap melakukan selingkuh, akhirnya Bunga memilih untuk berhenti bekerja demi menyelamatkan dirinya.
“Waktu itu saya udah parno duluan, karna ibunya udah beberapa kali negor. Akhirnya saya resign setelah setahun secara baik-baik," ujarnya.
Sudah tidak lagi jadi ART, bukan berarti hubungan perselingkuhan keduanya usai. Bahkan, kini perselingkuhan keduanya semakin bebas.
Bunga mengaku kerap pergi ke hotel bersama suami majikannya untuk melakukan hubungan terlarang.
“Pokoknya semenjak saya keluar (jadi pembantu) suka ke hotel sama Bapak tapi nggak pernah nginep,” ujarnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, Bunga mulai merasa bosan dengan hubungan tersebut.
Akhirnya Bunga memilih untuk menjauh dan pura-pura sudah memiliki pacar.
“Saya nyari-nyari kesalahan, ngancem mau bilang ke istrinya. Terus saya bilang aja udah punya cowok,” tutup Bunga.
*Trigger warning: Artikel ini tidak ditujukan untuk memberi contoh perilaku dan fenomena buruk yang diulas dan sedang jadi perbincangan hangat di media sosial. Penulis memohon kebijaksanaan pembaca, dan berkonsultasi dengan pihak terkait jika artikel ini memicu emosional pembaca.