Warganet Pelesetkan Logo NU Jadi Netanyahu United Imbas 5 Tokoh Mudanya Bertemu Presiden Israel

Warganet plesetkan logo NU jadi Netanyahu United.
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Bandung - Media sosial (medsos) X/Twitter dihebohkan dengan aksi warganet yang mengubah bendera Nahdlatul Ulama (NU) menjadi Netanyahu United.

Pengkuan Jujur Tukang Es Teh Usai Gus Miftah Minta Maaf: Saya Pulang Bawa Rp35 Ribu

Hal itu viral dilakukan warganet setelah lima tokoh muda NU melakukan berkunjung ke Israel dan bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog.

Lambang NU yang sebelumnya berwarna hijau lengkap  dengan bintang sembilan dan bola dunianya diedit sedemikian rupa sehingga mirip dengan bendera Israel. 

Gus Miftah Akhirnya Minta Maaf ke Bapak Tukang Es Usai Viral

Sebagai informasi, Netanyahu merupakan Perdana Menteri Israel saat ini yang dikenal sangat kejam dan paling anti dengan Palestina.

Usut punya usut, ternyata pengubahan logo tersebut merupakan reaksi kekecewaan warganet buntut kunjungan 5 cendekiawan NU ke Israel. 

Permintaan Maaf Gus Miftah Usai Maki Penjual Es Teh

5 tokoh NU bertemu Presiden Israel.

Photo :
  • tvonenews.com

Di sisi lain, mewakili warga NU, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan permintaan maafnya atas apa yang telah dilakukan ke-5 tokoh NU tersebut. 

 "Pertama-tama, saya mohon maaf kepada masyarakat luas bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke Israel," kata pria yang akrab disapa Gus Yahya.

Gus Yahya pun menegaskan jika perjalanan kelima orang tersebut bukan atas instruksi dari PBNU. 

"Kami sudah mendapatkan konfirmasi dari lembaga-lembaga terkait di bawah PBNU bahwa personel yang berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu-menahu, tidak ada mandat kelembagaan, dan tidak ada pembicaraan kelembagaan. Oleh karena itu, tindakan mereka adalah tanggung jawab pribadi dan tidak terkait dengan lembaga," tambah Gus yahya.

PBNU pun sudah memberikan sanksi kepada masing-masing lembaga di bawah PBNU untuk menggelar sidang kode etik.

"Soal sanksi, nanti kita serahkan kepada masing-masing lembaga terkait, termasuk PWNU DKI dan Unusia yang sudah menjadwalkan sidang etik untuk komite etik," jelas Gus Yahya.