Riset Perguruan Tinggi Didorong Hasilkan Inovasi Berbasis Industri
- Dok. Dinkes Jabar
BANDUNG – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadir dalam Forum Group Discussion Senat Institute Teknologi Bandung (ITB) dengan Menteri Kesehatan RI pada Kamis (14/7) di Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB.
Dihadapan senat, majelis wali amanat dan rektor ITB, Menkes menjelaskan bahwa dalam kerangka pengembangan riset inovasi di perguruan tinggi, kampus tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan link and match dengan kebutuhan para pelaku industri.
Cara ini, kata Menkes jauh lebih efisien dan efektif untuk menghasilkan riset inovasi yang berkelanjutan serta menghasilkan kebijakan, teknologi maupun dampak yang luas dan nyata untuk masyarakat.
"Sejak awal harus link dan match dengan industri. Karena critical treeshold ada disitu, kalau itu tidak ada begitu masuk industri jadi jatuh. Itu yang harus di match di awal, kalau match di ujung pada akhirnya ga bisa berkembang. Makanya kita mau bangun ekosistem kedekatan antara industri dengan perguruan tinggi, lebih bagus lagi kalau bisa bekerjasama," kata Menkes.
Lebih lanjut, selain dipadupadankan dengan pelaku industri, Menkes menekankan pentingnya penentuan prioritas riset. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan riset inovasi dengan kebutuhan yang ada, sehingga nantinya hasil riset dapat tepat sasaran dan tepat guna.
Menkes mencontohkan saat ini pemerintah tengah fokus pada penanganan 4 penyakit penyebab kematian sekaligus pembiayaan tertinggi di Indonesia yakni jantung, kanker, stroke dan ginjal.
Keempat penyakit tersebut tengah menjadi perhatian lantaran menjadi beban ganda pemerintah disamping penyakit menular lainnya seperti COVID-19, TBC, HIV AIDS dll. Ditambah, riset-riset terhadap penanganan penyakit tersebut masih terbatas.