Konflik Israel - Lebanon : Sejarah Perang Guncang Timur Tengah!

Bom Beirut 2006
Sumber :
  • britannica.com

Bandung, VIVA – Konflik antara Israel dan Lebanon telah berlangsung selama beberapa dekade, dan ketegangan antara kedua negara ini terus memanas dari waktu ke waktu. Sejarah konflik ini berakar dalam, dengan rentetan perang, serangan balasan, dan intervensi internasional yang tak kunjung menemukan solusi permanen.

Nikita Mirzani Konflik dengan Iis Dahlia, Netizen: Episode Baru Lagi

Ketegangan pertama kali memuncak pada 1948, ketika berdirinya negara Israel memicu migrasi besar-besaran pengungsi Palestina ke Lebanon. Selama beberapa dekade berikutnya, ketegangan di perbatasan meningkat, terutama setelah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menjadikan Lebanon sebagai basis operasi mereka pada 1970-an. Israel mulai melakukan serangkaian serangan udara ke Lebanon sebagai tanggapan atas serangan PLO terhadap wilayahnya.

Puncaknya terjadi pada 1982, ketika Israel meluncurkan invasi besar-besaran ke Lebanon, dalam operasi yang dikenal sebagai "Perang Lebanon Pertama." Tujuannya adalah untuk menghancurkan PLO dan memastikan keamanan di perbatasan utara. Selama invasi ini, Beirut, ibu kota Lebanon, dibombardir habis-habisan. Menurut laporan BBC, ribuan warga sipil tewas, dan serangan ini meninggalkan trauma mendalam bagi rakyat Lebanon.

Penggunaan Diksi 'Rakyat Jelata' Tuai Kontroversi. Juru Bicara Kepresidenan Minta Maaf

Perang Israel Hizbullah

Photo :
  • bbc.com
JAN Kritik PDIP: Kalah Politik Jangan Pansos Fitnah Lembaga Negara

Konflik terus berlanjut setelah pembentukan Hizbullah, kelompok militan Syiah yang didukung oleh Iran, yang bertujuan untuk mengusir Israel dari wilayah Lebanon. Pada tahun 2000, Israel akhirnya menarik pasukannya dari Lebanon Selatan setelah 18 tahun pendudukan. Namun, ketegangan tetap tinggi.

Perang kembali berkobar pada 2006, ketika Hizbullah menculik dua tentara Israel, yang memicu serangan besar-besaran Israel ke Lebanon. Konflik ini berlangsung selama 34 hari, dengan The New York Times melaporkan bahwa lebih dari 1.000 warga Lebanon, kebanyakan warga sipil, tewas. Serangan ini juga menghancurkan infrastruktur besar-besaran di Lebanon, sementara Hizbullah terus menembakkan roket ke wilayah Israel.

Halaman Selanjutnya
img_title