Zulrifan Noor, Pendiri Baitulmaal Wakaf Indonesia yang Selamatkan Pelaku UMKM dengan Zakat
- Facebook Zulfian Noor
VIVA Bandung – Zulrifan Noor adalah pemuda kelahiran Tabalong, Kalimantan Selatan yang berhasil menyelamatkan pelaku UMKM lokal dari jeratan rentenir. Hal itu ia lakukan dengan menggagas Baitulmaal Wakaf Indonesia (BWI).
BWI memiliki program memberdayakan UMKM seperti memproduksi barang donasi yaitu takjil, masker dan beras gratis agar mereka tetap memiliki penghasilan. Program tersebut dilaksanakan saat virus Covid-19 melanda Indonesia.
Saat itu, masyarakat Desa Tabalong, Kalimantan Selatan harus meminjam uang kepada rentenir untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedanhkan besaran bunga yang dipinjam berlipat hingga 100% sangat mencekik para penerima pinjaman. Selain itu, mereka juga menggantungkan nasibnya pada usaha karet dan sebagian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dalam rangka membantu para pengusaha UMKM di Desa Tabalong dalam memberikan pinjaman modal tanpa bunga, BWI mengusung konsep koperasi atau zakat produktif. Karena itu, Pria lulusan S-1 Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Banjarbaru dan S-2 Manajemen Sumber Daya Manusia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ganesha, Jakarta tersebut kemudian mengumpulkan dana bersama 2 orang temannya sehingga terkumpul uang sebanyak 30 juta rupiah. Lalu dana itu disalurkan sebagai modal bagi para pelaku UMKM di Desa Tabalong.
Diketahui, saat ini BWI telah menyumbangkan 1 ton beras dan uang senilai 50,5 juta rupiah kepada 300 masyarakat tidak berkecukupan yang terdampak Covid-19. Tak hanya sukses berdonasi dengan konsep infaq, zakat dan wakaf produktif, program pelunasan utang masyarakat kepada rentenir juga menggunakan dana zakat. Agar mereka tidak kembali meminjam uang ke rentenir maka BWI membuat perjanjian tertulis dengan pihak mustahik. Diantara ratusan orang yang telah dibantu, 15 diantaranya berhasil terlepas total dari jeratan rentenir serta mendapatkan binaan agar mempunyai usaha dan penghasilan tetap.
BWI kini berganti nama menjadi Koperasi Dermawan Indonesia memberikan program pendampingan dan pinjaman modal usaha tanpa bunga sekaligus menyediakan fasilitas seperti gerobak dan tempat jualan dengan memberdayakan zakat, infaq dan sedekah.
Koperasi yang dirintis Zulrifan Noor bersama kedua temannya sejak tahun 2019 tersebut memiliki modal awal dari patungan dana zakat masing-masing orang 10 juta rupiah sehingga terkumpul sebanyak 30 juta rupiah yang mana dana zakat itu dipinjamkan sebagai modal usaha yang disalurkan kepada 30 ibu pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Hingga kini sumber dana zakat tidak hanya dari patungan pengurus koperasi, tetapi juga disokong oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tabalong.
Berkat terobosan luar biasa dari lelaki yang bekerja sebagai Konsultan Bidang Pengembangan Teknologi Informasi UMKM di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT KUMKM) Tabalong ini, seperti yang kami sebutkan diawal beliau berhasil menyabet penghargaan sebagai salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Award 2020 yang digelar oleh PT. Astra International Tbk.
Sebagai informasi tambahan program pemberian apresiasi ini diperuntukkan bagi generasi muda atau pemuda Indonesia yang berprestasi dan mempunyai kontribusi positif untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan kegiatan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
Syarat penerima apresiasi ini, selain individu berusia maksimal 35 tahun, kelompok berisi minimal 3 orang pemuda. Saat pertama kali diselenggarakan pada 2010, pendaftar SATU Indonesia Awards 2023 hanya mencapai 120 dan bertambah menjadi 13.500 pada tahun 2022.