‘Sang Pencerah’ dari Tanah Makassar
- Astra
Merasa senang dengan inisatif Albarr, warga setempat pun berbondong-bondong membendung sungai. Pohon aren dipilih Albarr untuk dijadikan sebagai pipa yang mengalirkan air ke generator bekas.
Siapa sangka, aliran air deras itu mampu menghasilkan listrik berkekuatan 3 Kwh. Sontak rasa haru Albarr dan warga saat itu tidak bisa dibendung dengan penemuan listrik tersebut.
Seiring berjalannya waktu, inisiatif kincir angin pembangkit listrik tersebut terus dikembangkan oleh Albarr. Terbukti kini instalasi yang ke-4 sudah berkepasitas 20 kwh. Listrik yang awalnya hanya bisa dialirkan ke beberapa rumah warga saja, kini sudah bisa dialirkan ke masjid, sekolah, hingga seluruh rumah warga di Desa Bacu-Bacu.
Berkat adanya listrik, keadaan sosial ekonomi di Desa Bacu-Bacu pun mulai membaik. Warga sekitar pun kini mulai membeli kulkas untuk menyimpan makanan, televisi sebagai hiburan, hingga lampu belajar untuk anak-anak mereka.
Tidak hanya itu, dengan adanya listrik yang mengalir ke desanya, minat dan semangat kerja para petani pun meningkat. Mereka merasa dipermudah dengan adanya listrik yang mengalir sebagai media untuk menggunakan teknologi pertanian moderen.
Keberhasilan Albarr dalam mencerahkan Desa Bacu-Bacu dari gelapnya malam, mendapat apresiasi tidak hanya dari warga desanya, melainkan juga dari seluruh desa-desa di sekitarnya.