Motif Asmara Penembakan Istri TNI, Jenderal Andika Sebut Tak Manusiawi
- istimewa
BANDUNG – Fakta terbaru, kasus Penembak istri anggota TNI berinisial RW (37) di Semarang kini menemukan titik terang.
Sebelumnya diketahui, RW (37) ditembak di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin, 18 Juli 2022.
Peristiwa penembakan itu terjadi di siang hari pukul 12.00 WIB, polisi dikabarkan sudah menampak pelaku berikut barang bukti tanpa perlawanan.
Namun, ada yang masih janggal terkait peristiwa tersebut, pasalnya sang suami Kopda M, malah menghilang pada saat proses hukum.
Kopda M sendiri merupakan anggota Arhanud-15 Kodam IV Diponegoro. Ia tak menampakkan diri saat istrinya dirawat di rumah sakit usai kena tembak oleh empat orang tak dikenal.
Kini Kopda M masih dicari satuannya. Sebab, selepas istrinya dioperasi pengangkatan peluru di rumah sakit, namun ia malah menghilang.
"Selepas kejadian yang bersangkutan sempat mengantar dan menunggu pasca operasi selesai. Besok harinya tidak hadir. Apel pagi dan sore tidak ada," kata Kapendam IV Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto, di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat, 22 Juli 2022.
Kapendam mengatakan, Kopda M suami dari korban kini berstatus Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI) di kesatuan. Pelanggaran THTI pada masa damai sudah masuk kategori tindak pidana militer.
"Maka oleh komandan batalyon dilaporkan ke pimpinan dibarengi dengan pelimpahan perkara ke penyidik Polisi Militer," kat dia.
Ketika disinggung kaburnya Kopda M lantaran ada indikasi keterlibatannya terhadap kasus tersebut, Kapendam masih menjawab dengan diplomatis.
"Mohon maaf kami belum bisa menjawab masalah itu," ungkapnya.
Ia menambahkan, Kopda M belum berstatus desersi karena belum di atas 30 hari.
"Desersi itu ada aturannya, di atas 30 hari. Ini masih dibawah 30 hari jadi masih THTI," terangnya.
Terungkap bahwa, ada motif asmara di balik peristiwa penembakan RW (37). Peristiwa ini turut menjadi perhatian dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Panglima Jenderal Andika mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi dan bukti elektronik.
Bahkan, kata Jenderal Andika, pihaknya juga telah memiliki saksi yang punya hubungan khusus asmara dengan suami korban penembakan tersebut.
Hal tersebut disampaikannya usai memberikan pembekalan kepada 102 Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut angkatan ke-69 tingkat III di KRI Bima Suci yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Jumat, 22 Juli 2022.
"Kita sudah memiliki saksi-saksi. Termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban ini," kata Panglima.
Jenderal Andika mengatakan, berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan bukti yang dimiliki pihak TNI terdapat dugaan kuat suami korban terlibat dalam penembakan tersebut. Saat ini, kata dia, TNI juga tengah mencari suami korban yang buron.
"Sejak hari pertama kita sudah dan dugaan memang kuat karena suami dari korban ini dari sejak hari pertama. Dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang kami lebih cenderung juga mengaitkan ke suami korban," paparnya.
Jenderal Andika juga mengatakan TNI akan menjerat dengan pasal-pasal maksimal yang bisa diterapkan. Ia pun meminta publik percaya pihaknya akan menuntaskan kasus tersebut.
"Jadi ini adalah masalah-masalah yang menurut saya sangat tidak manusiawi. Karena apakah kesenangan pribadi yang kemudian memberikan dorongan untuk melakukan apa saja, menghalalkan segala cara. Ini akan kita usut tuntas," pungkasnya. (irv)