Inovator Muda Ciptakan Mesin Susu Listrik untuk Sejahterakan Peternak

Hadi Apriliawan, Penggagas Mesin Pasteurisasi berbasis Listrik
Sumber :
  • Youtube: SATU Indonesia

VIVABandung – Hadi Apriliawan, pria keluarga peternak sapi di lereng Gunung Raung, Banyuwangi, telah menciptakan inovasi yang mengubah nasib para peternak susu di Indonesia.

Mau WhatsApp Jadi Asisten Pribadi? Begini Cara Pakai ChatGPT-nya

Melalui perusahaannya, PT MaxZer Solusi Steril di Malang, ia mengembangkan mesin pasteurisasi susu dengan teknologi kejut listrik yang diberi nama Sulis (Susu Listrik).

Hadi Apriliawan, Penggagas Mesin Pasteurisasi berbasis Listrik

Photo :
  • Youtube: SATU Indonesia
Inilah Cara ChatGPT Membuat WhatsApp Jadi Lebih Pintar

Keunggulan mesin Sulis terletak pada kemampuannya mengawetkan susu tanpa mengurangi kandungan nutrisi. Susu yang dipasteurisasi dengan Sulis bisa bertahan hingga satu minggu dalam lemari pendingin, jauh lebih lama dibanding susu segar biasa yang hanya bertahan sehari.

Mesin ini tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari kapasitas 10 liter hingga 1,2 ton, menggunakan sistem kejut listrik arus searah (DC) 50-100 kilovolt.

Keunggulan iPhone 17 Air: Inovasi Tipis dengan Performa Hebat

Harga yang terjangkau menjadi daya tarik mesin ini. Untuk kapasitas 10 liter, harganya Rp 13 juta, sementara yang berkapasitas besar mencapai puluhan juta rupiah.

Selain memproduksi mesin, perusahaan Hadi juga menyediakan laboratorium dan pelatihan pembuatan produk turunan susu seperti keju, sabun, dan yogurt.

Inspirasi pembuatan Sulis berawal dari keprihatinan Hadi melihat peternak yang terpaksa menjual susu ke pabrik atau koperasi dengan harga rendah, sekitar Rp 4.000-5.000 per liter.

Saat kuliah di Fakultas Teknologi Peternakan Universitas Brawijaya Malang tahun 2008-2009, ia menemukan artikel dari Jepang tentang pengawetan ikan sushi menggunakan kejut listrik. Dari sini, ia mengembangkan teknologi serupa untuk susu.

Berbeda dengan pasteurisasi termal yang bisa merusak protein susu, metode Sulis menggunakan kombinasi pemanasan medium dan kejut listrik. Bakteri dalam susu dilemahkan dengan panas, kemudian dihancurkan dengan tembakan elektron, sehingga nutrisi susu tetap terjaga.

Kesuksesan Sulis telah diakui secara luas. Mesin ini tidak hanya digunakan oleh peternak di berbagai daerah Indonesia seperti Malang, Banyuwangi, Bandung, dan Bogor, tetapi juga mendapat pesanan dari Malaysia, Filipina, Amerika, dan Singapura.

Bahkan produsen susu nasional pun menggunakan mesin ini. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunanya meluas ke sektor UMKM makanan dan minuman.

Prestasi Hadi mendapat pengakuan melalui SATU Indonesia Awards Nasional dari PT Astra International Tbk pada tahun 2015 dan Asean Entrepreneur Award Japan 2016. Ke depan, ia bermimpi memiliki 100 pusat inovasi yang tersebar di Indonesia dan luar negeri untuk menampung ide-ide kreatif anak muda dalam pengembangan teknologi mesin.

Melalui inovasinya, Hadi tidak hanya mewujudkan amanat orangtuanya untuk membantu peternak, tetapi juga memberikan solusi konkret bagi peningkatan kesejahteraan peternak susu di Indonesia.****