Eko Cahyono, Pemberantas Buta Huruf bagi Anak Putus Sekolah

Eko Cahyono, Penerima Penghargaan SATU Indonesia Awards 2012
Sumber :
  • Astra

Dengan menyediakan perpustakaan keliling di pangkalan ojek, salon, bengkel motor, rental komputer, cakupannya pun semakin luas. 

Transformasi Pantai Lenggoksono: Dari Sarang Illegal Fishing Menjadi Konservasi Berkelanjutan

Eko berpendapat, pihaknya tak mau ikut menghakimi masyarakat berdasar survei tingkat literasi. Sebab baginya, masyarakat justru sedang mengalami kesulitan akses terhadap buku dan tidak banyak buku yang sampai di hadapan mereka.

“Selama kebijakan perbukuan tidak berpihak pada rakyat, tingkat literasi ya begitu-begitu saja. 21 tahun saya bergelut di perpustakaan. Masyarakat tak menolak jika ada yang memberi buku,” kata Eko dikutip dari VIVA Siap.

Andy Suryansah, Pencipta Alat Pembasmi Nyamuk Tanpa Asap

Bukan perjalanan yang mudah bagi Eko untuk menciptakan perpustakaan keliling. Rencana itu bermula saat dirinya ikut menjadi korban krisis ekonomi 1998 yang merontokkan banyak perusahaan. Eko terkena PHK saat usianya kala itu baru 18 tahun.

Awalnya, Eko hanya bermodal 400-an majalah bekas, kemudian ia merintis perpustakaan dari rumah orang tuanya. Setelah itu, Eko harus susah payah mengumpulkan buku dan menjajakan dari pintu ke pintu. 

Andy Suryansah, Musuh Nomor Satu Nyamuk Aedes Aegypti di Surabaya

Membuka perpustakaan keliling dua kali dalam sepekan, ternyata langkah itu cukup berhasil, banyak masyarakat mengenal lantas berkunjung ke perpustakaan. 

Hingga akhirnya perjuangan Eko menjadi sebuah lembaga resmi program Kejar Paket B dan C bagi anak-anak yang putus sekolah.

Halaman Selanjutnya
img_title