Beda Antara Humor Gus Dur dan Gus Miftah

Gus Dur dan Gus Miftah.
Sumber :
  • Kolase VIVA Bandung

VIVABandung - Kasus penghinaan yang dilakukan oleh Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah terhadap penjual es teh masih menjadi sorotan di media sosial.

Ramadhan 2025 Versi Kemenag, NU, dan Muhammadiyah: Sudah Siap Puasa?

Publik masih tidak terima dengan perkataan kasar Gus Miftah yang seakan-akan menghina sang penjual es teh, terlebih statusnya sebagai agamawan sekaligus pejabat negara.

Meski begitu, hingga kini Gus Miftah masih berdalih jika hinaan tersebut sebetulnya hanya guyonan belaka saja saat dirinya berdakwah.

Tanggapan Ustadz Adi Hidayat soal Polemik Gus Miftah dan Penjual Es Teh

Melihat kejadian tersebut, kita jadi teringat dengan tokoh NU yang kental akan guyonannya, adalah K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Siapa yang tidak kenal dengan Gus Dur, selain pernah menjabat Ketum NU, ayah dari Yenny Wahid tersebut juga pernah menjadi Presiden RI ke-4.

Ustadz Adi Hidayat Soroti Mahalnya Tarif Pendakwah Usai Viral Kasus Gus Miftah

Meski begitu, ada perbedaan signifikan antara guyonan Gus Dur dan Gus Miftah.

Jika baru-baru ini guyonan Gus Miftah menyakiti hati penjual es teh juga seluruh masyarakat Indonesia, namun berbeda dengan Gus Dur. 

Dilansir VIVA Bandung dari unggahan akun Instagram @jaringangusdurian, Rabu, 4 Desember 2024, Gus Dur memang dikenal sebagai tokoh agama yang kerap memasukan humor dalam ceramahnya.

"Gus Dur kerap disebut sebagai 'Bapak Dark Joke' karena humornya sering pinggir jurang. Gus Dur juga sering nge-joke di arena pengajian untuk mencairkan suasana," tulis akun tersebut. 

Meski begitu, Gus Dur dalam berhumor hanya menertawakan dua hal dan tidak pernah menyakiti perasaan orang lain. 

"Namun, humor Gus Dur selalu menertawakan dua hal: dirinya sendiri dan orang yang punya 'kuasa'," lanjut akun tersebut. 

Semoga dengan adanya kasus ini, kita semua bisa lebih berhati-hati lagi dalam menyampaikan guyonan.[]