Ketika Email Kantor Diretas, Dampak Fatal Bisa Menghancurkan Perusahaan?
VIVABandung – Cara peretas membobol email kantor biasanya dimulai dengan teknik phishing.
Mereka mengirim email palsu yang tampak resmi, meminta karyawan untuk memasukkan kredensial mereka.
Begitu kredensial didapatkan, peretas bisa mengakses seluruh email dan data sensitif perusahaan.
Peretas juga bisa memanfaatkan kelemahan sistem keamanan email. Misalnya, password yang lemah atau tidak diperbarui secara berkala.
Mereka juga bisa memanfaatkan malware yang masuk melalui lampiran email berbahaya.
Email yang diretas bisa digunakan untuk berbagai tujuan jahat. Peretas bisa mencuri data pelanggan, informasi keuangan, atau rahasia dagang.
Ilustrasi email
- pixabay.com
Mereka juga bisa menyamar sebagai karyawan dan melakukan penipuan terhadap rekan bisnis atau klien.
Dampak Finansial
Peretasan email kantor bisa mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Peretas bisa mengakses informasi rekening perusahaan, melakukan transfer palsu, atau mencuri data kartu kredit pelanggan.
Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk memulihkan sistem dan mengganti kerugian pelanggan.
Dampak Reputasi
Kebocoran data melalui email yang diretas bisa menghancurkan reputasi perusahaan. Pelanggan akan kehilangan kepercayaan jika data pribadi mereka bocor.
Partner bisnis juga akan berpikir dua kali untuk bekerja sama dengan perusahaan yang sistem keamanannya lemah.
Dampak Operasional
Ketika email diretas, seluruh operasi perusahaan bisa terganggu. Komunikasi internal dan eksternal menjadi kacau.
Karyawan tidak bisa mengakses email mereka, dokumen penting hilang, dan deadline proyek terancam tidak tercapai.
Solusi Pencegahan
Untuk mencegah peretasan email, perusahaan perlu menerapkan beberapa langkah keamanan.
Pertama, gunakan sistem autentikasi dua faktor untuk semua akun email.
Kedua, berikan pelatihan keamanan siber kepada karyawan agar mereka bisa mengenali email phishing.
Kebijakan Keamanan
Perusahaan juga perlu membuat kebijakan keamanan yang ketat.
Misalnya, kewajiban mengganti password secara berkala, larangan membuka email mencurigakan, dan prosedur penanganan ketika terjadi peretasan.
Backup Data
Backup data secara rutin adalah langkah penting lainnya.
Jika terjadi peretasan, perusahaan masih memiliki salinan data penting yang bisa digunakan untuk memulihkan operasi.
Jika terjadi peretasan, perusahaan harus memiliki tim respons cepat yang siap bertindak.
Tim ini bertanggung jawab untuk mengamankan sistem, menginvestigasi peretasan, dan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.*