Kasatlantas Ngamuk ke Wartawan, Tuding Lecehkan sang Istri

Jumali dan Kasatlantas Polres Madiun Kota AKP Dwi Jatmiko
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Percekcokan antara Kasatlantas Polres Madiun Kota, AKP Dwi Jatmiko dengan salah seorang wartawan lokal Madiun, Jumali terjadi usai acara HUT RI ke-77 di Alun-alun Kota Madiun.

Modus Keji Agus Buntung, Gunakan Disabilitas untuk Manipulasi dan Jebak Korban

Peristiwa itu lantaran AKP Dwi Jatmiko menuduh jika Jumali telah melecehkan istrinya. Di depan puluhan wartawan dan anggota kepolisian, perwira polisi berpangkat kapten itu meluapkan emosinya.

Dwi Jatmiko berteriak lantang dan meminta Jumali mengakui perbuatannya, bahkan ia sampai melepas seragam dinasnya.

Gus Miftah dan Habib Zaidan Dinilai Lecehkan Jamaah Perempuan Gegara Ini

"Ini istri saya. Orang tuanya menitipkan kepada saya untuk dilindungi. Tetapi ini dipegang-pegang," katanya sambil berteriak.

Jumali tidak merasa melakukan demikian hingga percekcokan pun terjadi. Salah seorang rekan Jumali yang juga wartawan pun merasa kesal karena tingkah Dwi Jatmiko. Ia pun meminta agar membuat laporan polisi jika memang istrinya dilecehkan.

5 Korban Pelecehan Agus Buntung Akhirnya Angat Bicara, Kemen PPPA Beri Apresiasi

"Ini negara hukum. Kalau memang merasa terlecehkan silahkan buat laporan. Bukan seperti ini caranya," katanya.

Dikutip dari VIVA, Peristiwa itu bermula ketika Jumali bersama sejumlah jurnalis lain meliput upacara HUT ke-77 RI di Alun-alun Kota Madiun. Usai sesi wawancara dengan Wali Kota Madiun Maidi, Jumali dan sejumlah wartawan hendak bergeser ke lokasi lainnya. 

Saat berjalan Jumali kakinya tersandung undakan di dekat podium inspektur upacara dan kehilangan keseimbangan.

Jumali mengatakan, agar tidak terjatuh, secara refleks tangannya menggamit dekorasi tak permanen. Rupanya, dekorasi itu tak kokoh sehingga tangannya beralih ke hiasan lainnya. Ternyata, di dekat hiasan itu terdapat istri dari Kasatlantas Polres Madiun Kota. Tangan Jumali tanpa sengaja menyenggol bagian tubuh perempuan tersebut.

"Saya langsung minta maaf, lalu beliaunya mengatakan, 'nanti ketemu saya'," kata Jumali kepada wartawan.

Jumali mengira urusan selesai setelah meminta maaf. Tak disangka, ia menerima telepon dari Kasatlantas AKP Dwi Jatmiko dan meminta menjelaskan kronologi 'senggolan' tersebut.

Jumali lantas bertemu Dwi di Mapolres Madiun Kota dan menjelaskan kronologi kejadian sepele tersebut.

"Sebelum menjelaskan itu, saya sudah memohon maaf kepada Pak Kasatlantas," ujarnya.

Namun, Dwi tetap tak menerima. Ia menganggap Jumali sudah melecehkan istrinya dan meminta mempertanggungjawabkan secara hukum. Sempat dimediasi oleh Wakapolres Madiun Kota agar diselesaikan baik-baik, Dwi kembali memanggil Jumali dengan perasaan emosi. 

Dia kemudian melepas baju dinas dan menuntut Jumali meminta maaf. Keributan pun terjadi.

Kepala Polres Madiun Kota AKBP Suryono akhirnya turun tangan. Dia meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan mempertemukan pihak jurnalis dengan Dwi agar diselesaikan secara baik-baik. 

Sebab, menurutnya itu hanyalah soal kesalahpahaman. "Nanti saya akan memanggil secara khusus kepada yang bersangkutan untuk menjelaskan kepada kami terkait kejadian tersebut," katanya.