Kinerja Bupati Purwakarta Memble, Nihil Prestasi
- Pemkab Purwakarta
BANDUNG – Capaian kinerja Bupati-Wakil Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan Aming menjadi sorotan. Selama empat tahun memimpin wilayah ini, kinerja Anne-Aming memble, bahkan nihil prestasi.
Menurut Anggota Komisi III DPRD Purwakarta, Hidayat, program kerja yang digagas Anne-Aming banyak yang tidak terwujud. Adapun yang menjadi acuan dari program keduanya yaitu '9 Langkah Melanjutkan Purwakarta Istimewa'.
"Setelah kami evaluasi, ternyata dari program 9 langkah yang jadi acuannya itu, hanya satu poin saja yang terealisasi. Yakni, di sektor pelayanan birokrasi melalui pembangunan MPP. Sedangkan langkah 1-8 persentase perwujudannya masih di bawah 10 persen," ujar Hidayat, Kamis 25 Agustus 2022.
Poin 1 dari 9 langkah gagasan Anne-Aming yaitu soal program pendidikan. Tertuang dalam RPJMD yakni target pemerintah mewujudkan pelayanan pendidikan yang terintegrasi dengan provinsi dan pusat melalui pembangunan satu desa satu SMP dan SMP. Termasuk menyediakan layanan angkutan sekolah gratis bagi siswa di daerah prioritas atau yang ada di wilayah terpencil.
Dari hasil evaluasi, terang Hidayat, persentasi perwujudan langkah 1 itu hanya di bawah 10 persen. Jangankan bangun 1 sekolah satu desa, kendaraan angkutan sekolah saja baru punya tiga.
"Itupun kalau tidak salah merupakan warisan dari bupati sebelumnya," jelas Hidayat.
Selanjutnya pada langkah kedua yakni menyangkut pola pengembangan pelayanan kesehatan gratis. Di mana target Anne-Aming menyiapkan minimal satu ambulan, satu dokter, bidan perawatan berbasis online (layanan oncall) di setiap desa atau kelurahan.
"Untuk sektor kesehatan, yang sudah terwujud itu baru jaminan kesehatan bagi warganya. Itupun, melalui kerjasama dengan BPJS. Kalau untuk penyediaan Ambulan itu baru di sebagian desa, sedangkan untuk penyediaan dokter dan bidan oncall itu perwujudannya melalui pembangunan saung Ambu, itupun baru di beberapa desa saja," ungkap Hidayat.
Kemudian, dia mencontohkan poin lainnya yakni di sektor infrastruktur. Dalam janji kampanye Ambu Anne berjanji bakal meneruskan optimalisasi pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan berbasis industri dan pariwisata.
Ambu Anne berjanji akan melakukan penambahan lebar jalan kabupaten dari yang tadinya 6 meter menjadi 9-12 meter serta dilengkapi dengan penerangan jalan umum (PJU) yang estetik.
Selain itu, infrastruktur lain yang dijanjikan yaitu pengembangan bangunan pemerintah, masjid, musola, madrasah, sport center dan sarana olahraga di setiap desa, termasuk pengembangan jaringan listrik dan air bersi bagi masyarakat Purwakarta.
"Untuk sektor infrastruktur, persentase perwujudannya baru beberapa persen saja, malah ada yang belum terwujud. Misalnya, terkait optimalisasi pengembangan infrastrutur jalan dengan cara penambahan lebar jalan kabupaten. Itu belum dilakukan, karena yang selama ini dilakukan hanya sebatas perbaikan saja," kata Hidayat.
Kemudian, Hidayat juga menyoroti tagline Ambu Anne yang menyatakan di 2023 nanti adalah tahap penyempurnaan program kerjanya. Menurutnya, tagline tersebut sangat tidak cocok dengan keadaan sekarang, terlebih selama 4 tahun ini gagasan-gagasan Ambu Anne masih di bawah rata-rata.
"Penyempurnaannya bagaimana mau ke kejar jika selama 4 tahun kemarin saja perwujudan dari programnya masih di bawah rata-rata. Jadi menurut kami sangat mustahil terkejar setaun ini," tegasnya.
Capaian kerja Anne-Aming selama 4 tahun memimpin Purwakarta itu menjadi salah satu poin dalam pembahasan anggaran dewan.
Bahkan, pihaknya telah memanggil jajaran eksekutif untuk menjelaskan perihal capaian kerja tersebut.
Sementara itu, pelaksanaan program kerja yang masih di bawah rata-rata tersebut diakui oleh Kepala Bappelitbangda Kabupaten Purwakarta, Aep Durohman. Ia beralasan banyak program kerja yang tertunda imbas pandemi Covid-19 hingga adanya peralihan anggaran.
Aep menjelaskan, sebelum dihantam pandemi, ada empat program yang menjadi misi Ambu Anne, di antaranya yakni meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesehjateraan sosial, serta mewujudkan pembangunan infrastruktur yang andal, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.
"Namun, di tengah pandemi kemarin Pemkab Purwakarta terpaksa harus melakukan perubahan misi pembangunan yang sebelumnya telah tertuang dalam RPJMD tersebut. Sehingga, banyak program kerja yang belum terealisasi atau tertunda akibat adanya peralihan anggaran," tukas Aep.