Mapag Lengkah Anyar Purwakarta Diwarnai Isu Bisnis Kolusi
- Pemkab Purwakarta
BANDUNG – Gelaran festival liwet sebanyak 6.000 kastrol yang bertajuk 'Mapag Lengkah Anyar' di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, digadang-gadang sebagai bentuk syukuran atas diperbaikinya jalan milik Pemprov Jabar yang melintasi wilayah setempat.
Diketahui, lebih dari 3 tahun terakhir jalan yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Jatiluhur itu rusak parah. Dampaknya, perputaran ekonomi terhambat, kemacetan parah, bahkan hingga memakan korban jiwa. Banyak kritikan hingga desakan yang dilayangkan ke pemerintah agar jalan segera diperbaiki.
Sekian lama menunggu, akhirnya jalan itu selesai diperbaiki oleh Pemprov Jabar dengan dibantu pengelola proyek KCIC. Sebagai bentuk rasa syukur, maka diadakanlah festival liwet yang melibatkan masyarakat, RT/RW, pemerintahan desa, pemerintahan kecamatan, sampai OPD.
Akan tetapi, belum juga berjalan, suara sumbang mulai terdengar. Pasalnya, untuk memuluskan acara, warga terbebani. Di mana, disinyalir adanya pengkondisian untuk pembelian kastrol.
Peserta 'wajib' membeli kastrol dari koordinator yang mengarah kepada Kepala Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, M Muhyi. Adapun harga kastrol yang dijual di Muhyi bervariasi antara Rp 40 ribu sampai Rp 202 ribu.
Kades Mekargalih, M Muhyi, saat dikonfirmasi Sabtu 27 Agustus 2022, membantah isu tersebut. Ia menerangkan, acara itu bukan hajatnya Pemerintahan Desa Mekargalih, melainkan hajatnya warga Jatiluhur yang bersyukur atas diperbaikinya jalan dari Desa Bunder sampai Cikao Bandung.
"Tidak ada pengkondisian pembelian kastrol di saya. Itu tidak benar," ujarnya.
Menurut dia, khusus untuk kastrol masyarakat bisa membeli di mana pun. Dirinya hanya menawarkan jikalau ada yang berminat membeli secara kolektif di pihaknya.
Sementara untuk Desa Mekargalih sendiri, Muhyi mengatakan akan mengirimkan 100 kastrol. Di mana, 50 kastrol yang dibeli bersumber dari uang pribadi kepala desa. Kemudian sisanya dari hasil sumbangan sejumlah pengusaha.
"Kastrol ini, akan dibagikan ke warga yang turut berpartisipasi dalam festival liwet itu. Jadi, biaya liwet ini tidak membebani warga. Karena, kastrolnya sudah kita sediakan," ujarnya seraya mengaku membeli kastrol yang harganya Rp 40 ribu.
Selain itu, warga yang berpartisipasi dalam acara liwet ini, dibebaskan mau memakai media apapun. Misalkan, menggunakan panci, magiccom, atapun hanya sebatas dibungkus dengan daun, hal itu diperbolehkan.
Festival Liwet 6.000 Kastrol ini, ditenggarai menjadi ajang mobilisasi massa Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Lantaran, kabar yang beredar peserta liwet itu melibatkan RT/RW, Pemerintah Desa di Kecamatan Jatiluhur yang wajib mengirimkan ratusan kastrol, pemerintah kecamatan yang dibebani kirimkan 5 kastrol, serta OPD yang dibebani kirimkan 20 kastrol.