Jokowi Diminta Bayar Utang Rp62 Miliar ke Warga Padang

Ilustrasi uang rupiah
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Amiziduhu Mendrofa, kuasa hukum dari Hardjanto Tutik, warga kota Padang, Sumatera Barat yang baru saja memenangkan gugatan atas perkara utang piutang negara tahun 1950, dengan tergugat Pemerintah Indonesia saat ini, meminta Presiden dan Menteri Keuangan, menjadi contoh dan teladan dalam hal menjunjung tinggi kebenaran hukum.

Parkir Liar di Berbagai Minimarket Semakin Meresahkan, Bagaimana Aturannya?

Ia pun berharap, Pemerintah segera membayarkan utang senilai Rp 62 miliar kepada kliennya menyusul, dimenangkannya gugatan atas perkara hutang piutang Negara tahun 1950 di Pengadilan Negeri Padang pada, Rabu 7 September 2022.

"Untuk diketahui bahwa, sesuai dengan keputusan Pengadilan Negeri Padang kemarin yang dilaksanakan, mengabulkan seluruh gugatan yang kita ajukan. Semua tuntutan kita dikabulkan Majelis Hakim," kata Amiziduhu Mendrofa, Jumat 9 September 2022.

Dewan Kehormatan PDIP Sebut Gibran Rakabuming Raka Sudah Keluar dari Partai

"Masa negara tidak mau menjunjung tinggi hukum (apabila tak bayar utang). Itu keterlaluan. Ini preseden loh. Seharusnya, Presiden dan Menteri Keuangan memberikan contoh kepada masyarakat dimana hukum itu sama. Semua orang dimata hukum itu sama," ujar Amiziduhu.

Ilustrasi uang rupiah

Photo :
  • Pixabay
Luhut Bocorkan Obrolan Bos Apple dan Presiden Jokowi, Jadi Investasi di IKN?

Mendrofa berkata, perkara gugatan atas utang dengan tergugat Pemerintah RI saat ini, terjadi lantaran ahli waris (kliennya) sama sekali belum menerima pembayaran utang tersebut.

Munculnya angka Rp 62 miliar itu, hasil konversi dari harga emas tahun 1950, dimana satu kilogram emas itu hanya seharga Rp.3.800. Sehingga, kalau diakumulasikan keseluruhan pinjaman pada pemerintah saat itu ada 21 kilogram emas. 

Halaman Selanjutnya
img_title