Bambang Pacul Ultimatum Kamaruddin: Jangan Bikin Gaduh!
- VIVA/Fajar Sodiq
BANDUNG – Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul meminta pengacara Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak tak mengeluarkan pernyataan spekulatif. Bambang menyindir Kamaruddin memantik kegaduhan.
Kamaruddin sebelumnya menyebut nama Bambang Pacul termasuk anggota dewan yang dihubungi dalam kasus kematian Brigadir J dengan tersangka eks Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo untuk melobi menteri di Istana.
"Nomor satu saya jawab, itu salah. Saya pastikan salah 100 persen, kalau perlu 120 persen," kata Bambang Pacul di Gedung DPR, Selasa, 20 September 2022.
Maka itu, politikus PDIP itu meminta Kamaruddin tidak membuat pernyataan-pernyataan yang sifatnya spekulatif. Menurut dia, pernyataan Kamaruddin semua spekulatif dan membuat persepsi publik yang tidak perlu.
"Yang kaya-kaya gitu bikin gaduh. Jangan bikin gaduh republik ini!," ujar Ketua Bappilu DPP PDIP tersebut.
Pun, dia mengingatkan Kamaruddin jika sudah menjadi pengacara ternama atau punya legitimiasi tak perlu membuat statemen yang spekulatif. Sebab, hal itu membuat publik jadi gaduh.
"Seperti dikau menanyakan kepada saya, benar tidak itu? Saya pastikan salah 100 persen, kalau perlu 120 persen," jelas dia.
Meski membantah, Bambang Pacul tidak akan mengambil langkah hukum terhadap Kamaruddin yang menyeret namanya. Alasannya, ia juga tidak mau bikin kegaduhan.
"Nggak ada (upaya hukum). Ngapain kaya-kaya gitu dibikin masalah hukum. Ya bikin gaduh juga," tuturnya.
Sebelumnya, pengacara Kamaruddin menyampaikan pernyataan yang menuding Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul termasuk anggota dewan yang dihubungi dalam kasus Ferdy Sambo. Dia menyebut nama Bambang karena berdasarkan informasi dari intelijen.
"Jadi, kalau ini biasanya mengandung kebenaran. Namun, perlu diuji. Diduga Ketua Komisi III DPR. Ada namanya itu belakang namanya Pacul, Bambang Pacul atau apa itu," kata Kamaruddin dikutip dari YouTube Uya Kuya TV pada Senin, 19 September 2022.
Menurut dia, informasi tersebut didapat dari beberapa intelijen yang berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) atau jenderal bintang satu. Namun, ia tidak menyebut informasi yang diperolehnya tersebut dari institusi mana.
"Informasi itu dapat dari beberapa intelijen yang intelijen ini satu punya pangkat Brigadir Jenderal. Artinya, kalau sudah jenderal memberi informasi harusnya mengandung kebenaran," ujarnya.
Lalu, dia menambahkan, informasi yang didapatnya itu dari anggota Badan Intelijen Negara (BIN) yang dikepalai oleh Jenderal (Purn) Budi Gunawan. Tapi, ia juga tidak mengungkap siapa nama anggota intelijen tersebut.
"Ada juga memberi informasi itu intelijen dari anggota BIN, temen-teman saya. Ada juga wartawan senior yang memberi tahu saya. Jadi ada tiga informan, yang tentunya namanya informan seperti ini selalu minta dirahasiakan namanya," jelas dia.