Vladimir Putin Tuding Ukraina Dalang Ledakan Jembatan Krimea

Ledakan di jembatan Crimea
Sumber :
  • singletonargus.com

Bandung – Ledakan yang terjadi di Jembatan Krimea pada Sabtu, 8 Oktober 2022 waktu setempat, telah memberikan dampak yang buruk bagi Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin menuding ledakan ini dilakukan oleh Ukraina.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Rampungkan Jembatan Mangkrak 5 Tahun di Desa Banjarsari Tasikmalaya

Putin juga menyebut, Kyiv telah melakukan aksi terorisme dengan menghancurkan fasilitas sipil. Pasalnya, jembatan itu merupakan jalur penting yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea yang dianeksasi dari Ukraina pada 2014 lalu.

"Tidak diragukan lagi, ini adalah tindakan yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," kata Putin dalam sebuah video di saluran Telegram Kremlin, dikutip dari AP Newsroom, Senin, 10 Oktober 2022.

Zelensky: 'Tiongkok Tidak Boleh mengabaikan Tindakan Brutal Rusia'

Diketahui, ledakan ini sendiri terjadi setelah Putin berulang tahun pada Jumat lalu. Hari bahagia ini diadakannya saat Moskow masih terus melanjutkan serangan militer ke Ukraina.

"Ini dirancang, dilakukan, dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina," kata Putin.

Zelensky di PBB: 'Jika Ukraina Jatuh, Siap-siap Negara Lain Terancam!'

Pada Juni lalu, Jenderal Ukraina Dmytro Marchenko sebenarnya telah menegaskan jembatan itu akan dihancurkan saat pihaknya telah memperoleh senjata dari negara-negara Barat. 

Ledakan di jembatan Krimea yang menuju Rusia

Photo :
  • AP Photo

"Jembatan Selat Kerch adalah target nomor satu untuk Angkatan Bersenjata Ukraina. Ini bukan rahasia baik untuk militer mereka atau untuk militer kami. Baik untuk warga sipil mereka, maupun untuk warga sipil kami," jelasnya. 

Seperti yang diketahui, jembatan ini dianggap mempermudah mobilisasi pasukan Rusia ke wilayah Krimea dan Selatan Ukraina seperti Kherson.

Ini juga digunakan untuk mengangkut senjata dalam memuluskan serangan yang dinamai Kremlin sebagai operasi militer di Ukraina.

Selanjutnya, saat pembangunan Rusia telah melontarkan dana senilai US$ 3,7 miliar atau setara Rp54 triliun. Putin juga mengatakan, sebenarnya rencana ini telah dibuat sejak tahun 1930 an.

"Kemudian mereka kembali ke (ide) ini pada 1930-an, 40-an, 50-an. Dan akhirnya, berkat pekerjaan dan bakat anda, keajaiban telah terjadi," ujar Putin saat membuka jembatan itu pada Mei 2018 lalu.

Sebagai informasi, jembatan ini juga merupakan arteri utama untuk pelabuhan Sevastopol, dimana armada Laut Hitam Rusia bermarkas.