Mafia Mutasi Jabatan Sikat ASN Berprestasi di Purwakarta Jadi Sorotan

ASN di Provinsi Jawa Barat.
Sumber :
  • jabarprov.go.id

BANDUNG - Proses mutasi dan rotasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Purwakarta diduga dilakukan tanpa prosedur. Diduga oknum yang dikenal sebagai panglima ‘oteng’ ini dengan sengaja mengatur mutasi untuk kepentingan pribadinya.

Bupati Indramayu Nina Agustina Emosi Usai Warga Sebut Nama 'Lucky Hakim'

Salah seorang sumber di lingkungan Pemkab Purwakarta menyebut rotasi dan mutasi yang dilakukan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika kemarin disusun oleh oknum yang bukan berasal dari birokrat.

“Orang itu selain bukan birokrat, dia juga tidak punya kapasitas untuk menyusun mutasi,” ujar sumber tersebut, Kamis 13 Oktober 2022.

Elektabilitas Petahana Anne Ratna Mustika di Pilkada Purwakarta Merosot Tajam

Menurutnya panglima ‘oteng’ tersebut menyusun hampir seluruh tingkatan mulai dari eselon tiga dan empat. Kemudian, susunan tersebut ia serahkan kepada bupati.

Setelahnya bupati memanggil Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk mengetik dan menandatangani mutasi tersebut tanpa melalui prosedur yang seharusnya.

Warga Purwakarta Antusias Ikut Tradisi Gubyag di Situ Cikumpay Bareng KDM dan Om Zein-Bang Ijo

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika

Photo :
  • Pemkab Purwakarta

“Itu tanpa prosedur di Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan). Itu bisa dilihat dari ketidakhadiran Sekda di pelantikan yang artinya menunjukkan ada ketidaksetujuan dalam keputusan yang diambil,” katanya.

Sumber menyebut penempatan personel dalam mutasi tersebut sangat tercermin tidak professional. Contohnya kini Bapenda Purwakarta saat ini tengah berprestasi karena mampu melampaui target. Tapi nyatanya hampir seluruh pejabat eselon Bapenda diganti oleh orang yang tanpa kapasitas. 

“Begitu juga di Dinas Kesehatan nyaris tidak tahu siapa yang masuk dan keluar,” katanya.

Hal tersebut, kata sumber, terindikasi kuat ada oknum yang menyusun rotasi mutasi dengan kepentingan politik dan uang. “Oknum ini punya kepentingan dua, pertama politik dan kedua oteng (uang komisi). Bahkan oknum ini sudah mengaku dan menyebut dirinya panglima oteng,” ujar sumber tersebut. (hru)